UPAYA ORGANISASI KONFERENSI ISLAM (OKI) DALAM PENGESAHAN RESOLUSI ANTI PENISTAAN AGAMA DI DEWAN HAM PBB
HARTANTO, Dafri Agussalim
2009 | Tesis | Ilmu Hubungan InternasionalIslam sering didentikkan dengan kekerasan oleh Dunia Barat dengan sering dimunculkannya istilah Islam fundamental. Berbagai usaha direkayasa untuk menghubungkan Islam dengan terorisme telah menyulut ketegangan komunal di sejumlah negara Barat, khususnya AS. Dengan realita banyak terjadi penistaan pada agama Islam maka OKI (Organisasi Konferensi Islam) berupaya untuk meloloskan resolusi anti penistaan agama di dewan HAM PBB. Menyusul upaya negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) tersebut, Dewan HAM PBB kemudian meratifikasi resolusi yang berisi larangan penistaan terhadap agama Islam dalam resolusi nomor 7/19 yang ditetapkan tanggal 27 Maret 2008 dengan disetujui oleh 21 anggota, 10 anggota menolak dan 14 anggota abstain. Dalam dewan HAM PBB terdapat 17 negara muslim dari seluruh anggota yang berjumlah 47 negara. Aliansi negara muslim dengan China, Kuba, Russia dan negara-negara anggota Dewan HAM PBB dari Afrika dapat mengalahkan Kanada yang bergabung dengan negara-negara Eropa untuk menolak resolusi tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat upaya OKI dalam mendorong pengesahan resolusi anti penistaan agama di dewan HAM PBB serta mengapa upaya diplomasi itu berhasil. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan melakukan studi literatur, yaitu dengan mempelajari berbagai buku, artikel, jurnal, maupun tesis dan disertasi yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Tesis ini akan terfokus menganalisa upaya Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam mendorong resolusi anti penistaan agama di Dewan HAM PBB, serta mengapa upaya diplomasi itu berhasil. Hasil Penelitian menggambarkan upaya-upaya OKI dalam meloloskan resolusi anti penistaan agama yang meliputi dialog antar peradaban, antar aliansi peradaban, dan dialog antar agama serta keyakinan disamping itu juga diperhatikan aspek media dalam melakukan kampanye yang bersifat positif. Sedangkan keberhasilan upaya diplomasi dikarenakan adanya momentum yang tepat, tempat diplomasi yang tepat serta dukungan China, Kuba dan Russia dalam mendukung resolusi anti penistaan agama sebagai bagian dari kepentingan strategis dalam usaha perlawanan terhadap Barat. Ketiga negara tersebut seringkali mendukung resolusi-resolusi diinisiasi oleh negara-negara bukan Barat dalam konteks ini OKI dalam rangka memelihara hubungan baik untuk mendorong dan mengekspose moral alienation antara Barat dengan rest of the world. Kata-Kata Kunci: Organisasi Konferensi Islam, Dewan HAM PBB, Resolusi Anti Penistaan Agama
Kata Kunci : Konflik Agama