PROSES PERKEMBANGAN KONSEP DIRI PADA TRANSGENDER YANG TELAH BERKELUARGA DI KOTA YOGYAKARTA
ENDANG DEWI GALIH NR, Dr. Ira Paramastri, M.Si., Psikolog
2017 | Tesis | S2 PsikologiKonsep diri dapat lebih mempengaruhi identitas gender individu daripada identitas gender bawaan seperti jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui asal mula seseorang menjadi transgender, penerimaan diri dan penerimaan sosial pada transgender yang telah berkeluarga, serta proses perkembangan konsep diri transgender yang telah berkeluarga. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan dua informan penelitian. Hasil penelitian ini adalah menjadi seorang transgender dipengaruhi oleh karena penolakan Ibu mendapatkan anak yang tidak sesuai dengan jenis kelamin yang diinginkan dan lingkungan bermain. Penerimaan diri dan penerimaan sosial saling berhubungan, namun meskipun lingkungan sekitar telah menerima, berbeda halnya dengan masyarakat luas yang belum menerima karena masih menganut heteronormatif. Konsep diri transgender yang telah berkeluarga merupakan siklus yang di mulai dari sebelum menikah hingga perpisahan. Siklus tersebut memungkinkan perubahan pada orientasi seksualnya, namun tidak merubah identitas. Hal ini dikarenakan oleh pernikahan secara heteronormatif yang ia alami.
Self-concept could affect the individual's gender identity rather than their innate gender identity, such as the individual's sex. The aim of this study was to understand the cause of why someone became a transgender, the self-acceptance and the social acceptance of married transgender, and also the development of self-concept in married transgender. This research was conducted using case study method with two research informants. The results of this study shows that the background of a transgender person is due to the mother's refusal when her child's sex is not in accordance with the sex she wants and the playing environment. Self-acceptance and social acceptance are interconnected. The wider society has not yet accepted because it practices heteronormative concept. The self-concept of a married transgender is a cycle that started from life before marriage to separation. The cycle allows a change in sexual orientation, but does not change the identity.
Kata Kunci : transgender, konsep diri, penerimaan diri, penerimaan sosial, pernikahan.