FORMULASI STRATEGI PEMASARAN BNI TAP CASH BERDASARKAN ANALISIS ADOPSI INOVASI MASYARAKAT
Samuel Albert P, Ike Janita Dewi, Dr., M.B.A.
2017 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTAPerkembangan teknologi informasi mendorong berbagai sektor industri termasuk sektor keuangan seperti bank untuk melakukan inovasi salah satunya adalah dengan mengganti transaksi yang memanfaatkan uang tunai menjadi uang elektronik. Bank Indonesia telah giat mengkampanyekan less cash society. Dengan kampanye tersebut, diharapkan kesadaran masyakarat untuk mulai menggunakan uang elektronik (cashless). BNI sebagai salah satu penyelenggara uang elektronik masih kurang dapat bersaing dimana posisi Desember 2016 hanya membukukan volume transaksi sebesar Rp. 40 Miliar yang masih tertinggal jauh oleh para pesaingnya yang mampu membukukan transaksi sampai dengan Rp. 1.200 Miliar Penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap 234 responden yang terbagi atas pengguna dan non pengguna TapCash dan dengan karakteristik responden adalah dari perbedaan jenis kelamin, usia, domisili dan tingkat pengeluaran dengan mengukur tingkat brand awareness dan adopsi inovasi dilihat dari faktor keunggulan relatif, kompatibilitas, kerumitan, kemampuan diuji coba dan kemampuan diamati untuk kemudian memformulasikan strategi pemasaran yang efektif bagi TapCash. Hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pertimbangan untuk memanfaatkan transaksi uang elektronik adalah dalam hal kecepatan dalam bertransaksi, efisiensi dalam penggunaan uang tunai, jumlah merchant yang bekerjasama, tingkat kemudahan penggunaan dan lingkungan. Strategi untuk meningkatkan tingkat brand awareness dan adopsi inovasi adalah dengan extensive marketing karena TapCash dapat masuk ke berbagai kalangan masyarakat dan menjaga operasional TapCash baik dari sisi kemampuan pengguna maupun sarana prasarana pendukung.
The information technology development encourages various industrial sectors including financial sector such as bank to innovate. One of the innovation is by change the transaction which utilize cash to electronic money. Bank Indonesia has been actively campaign for less cash society. With the campaign, it is hoped that the public awareness to start using electronic money (cashless). BNI as one of the organizers of electronic money is still less able to compete. The position in December 2016 only recorded a transaction volume of Rp. 40 billion which is still lagging far behind by its competitors who can record transactions up to Rp. 1,200 Billion. This descriptive study was conducted on 234 respondents divided into users and non users TapCash and with the characteristics of respondents are the differences of gender, age, domicile and level of expenditure by measuring the level of brand awareness and adoption of innovation seen from the factors of relative advantage, compatibility, complexity, Tested and observed ability to then formulate an effective marketing strategy for TapCash. The result of hypothesis analysis and testing concluded that the consideration to utilize electronic money transactions is in terms of speed in transactions, efficiency in cash usage, number of merchants cooperating, level of ease of use and environment. The strategy to increase the level of brand awareness and innovation adoption is with extensive marketing because TapCash can get into various circles of society and keep TapCash operational both in terms of user ability and supporting infrastructure.
Kata Kunci : uang elektronik, brand awareness, adopsi inovasi, TapCash, keunggulan relatif, kompatibilitas, kerumitan, kemampuan diuji coba, kemampuan diamati, extensive marketing.