Laporkan Masalah

EVALUASI FORMULARIUM RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI PROVINSI MALUKU

TETY MARITA LAITUPA, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes.; dr. Sulanto Saleh Danu, SpFK

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Daftar Formularium Rumah Sakit merupakan salah satu panduan pemilihan obat dalam peresepan yang mengatur dan membatasi penggunaan obat di Rumah Sakit. Sebagian besar Rumah Sakit di Indonesia telah memiliki formularium obat, tetapi pemanfaatannya masih belum optimal, formularium hanya digunakan sebagai salah satu dokumen untuk akreditasi Rumah Sakit. Proses revisi formularium Rumah Sakit belum dilakukan secara berkala. Untuk itu evalusi formularium perlu dilakukan di Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Maluku. Evaluasi diperlukan untuk menilai pemanfaatan formularium di Rumah Sakit yang akan berpengaruh terhadap mutu pelayanan. Tujuan Penelitian : Mengevaluasi pemanfaatan formularium obat di Rumah Sakit Pemerintah di Provinsi Maluku Metode Penelitian : Penelitan ini merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif berupa studi kasus terhadap formularium rumah sakit. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam tentang pemanfaatan formularium rumah sakit dengan dokter, Ketua PFT atau sekretaris PFT, Kepala Instalasi Farmasi dan bagian pengadaan, sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan menghitung persentase kesesuaian item obat dalam resep dengan formularium, persentase obat generik dan rata-rata item obat tiap lembar resep. Sampel yang digunakan untuk menghitung data kuantitatif ini menggunakan resep pasien rawat jalan Tahun 2016 sebanyak 300 lembar resep, pengambilan sampel mengacu pada WHO tahun 1993. Penelitian dilakukan di 2 rumah sakit pemerintah di Provinsi Maluku yang telah memiliki formularium rumah sakit lebih dari 2 tahun yaitu RSUD A di kota Ambon dan RSUD B di Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian dilakukan selama bulan Januari sampai dengan Maret 2017. Hasil Penelitian : Persentase Ketaatan penggunaan obat di poliklinik rawat jalan yang sesuai dengan formularium Rumah Sakit di RSUD A sebesar 79,4% dan RSUD B 93,7%. Persentase penggunaan obat generik di RSUD A 79,4% dan RSUD B 73,4% serta rata-rata item obat dalam resep untuk RSUD A yaitu 3,76 dan RSDU B yaitu 3,92. Formularium Rumah Sakit dapat diterima dengan baik oleh para pelaku pelayanan kesehatan. Proses monitoring dan evaluasi belum pernah dilakukan oleh kedua Rumah Sakit tersebut. Kesimpulan : Ketaatan penggunaan obat di RSUD A berdasarkan formularium dan ketaatan penggunaan obat generik masih berada di bawah standar yang ditetapkan oleh WHO dan untuk rata-rata item obat dalam resep nilainya di atas standar yang ditetapkan. Ketaatan penggunaan obat berdasarkan formularium di RSUD B sudah baik dan sesuai standar tetapi tidak diiringi dengan penggunaan obat generik dan rata-rata item obat dalam resep masih di atas standar yang ditetapkan. Formularium Rumah Sakit membantu prescriber dalam meresepkan, membantu IFRS dalam proses perencanaan dan pengadaan. Peran PFT belum optimal dalam melakukan monitoring dan evaluasi formularium Rumah Sakit.

Background: Hospitals formulary list is a guidelines of medicine use in hospital. Its existence is expected to increase the effectiveness and efficiency of medicine supplies managing. Most of the hospital in Indonesia has already applied formulary in their system, yet its usage has been long considered as ineffective since it only being used as a part of hospitals accreditation process. Moreover, the evaluation process of the formulary has been took place due to limited time available, while the hospitals at Maluku Province are urgently needed their formulary being evaluated. The evaluation is needed to assess the usage of formulary list in the service of provider. Research Method : This research used a descriptive, methods case studies of hospital formulary. The data collected in the form of qualitative and quantitative data. Qualitative data were obtained by in-depth interviews on the use of hospital formularies with physicians, PTC (Pharmacy Therapeutics Commitee) Chief or secretary of PTC, Head of Pharmaceutical Installation and procurement section. Quantitative data were obtained by calculating the percentage of conformity of medicinal items in prescription with formulary list, percentage of generic and average items on Medicine in recipe sheet. The sample used to calculate this quantitative data using prescription outpatient Year 2016 as much as 300 sheets of prescription, sampling refers to WHO (1993). The research was conducted at 2 Government Hospital in Maluku Province which have hospital formulary more than 2 year that is RSUD A and RSUD B. The study was conducted during January to March 2017. Finding and Discussion : Percentage of Obedience of drug use in outpatient polyclinic in accordance with Hospital formulation in RSUD A was 79,4% and RSUD B 93,7%. Percentage of generic drug usage in RSUD A 79,4% and RSUD B 73,4% and medicines item in prescription for RSUD A that is 3,76 and RSUD B that is 3,92. Hospital formulary is well received by healthcare practitioners. Monitoring and evaluation process has not been done by both hospitals. Conclusion : The compliance of drug use in RSUD A based on formulary is relative low compare to standards (WHO) as well as the adherence to the use of generic drugs and for medicinal items in prescription values above the established standard. Obedience of drug use based on formulary in RSUD B is good and standard but not accompanied by the use of generic drugs and medicines items in recipes are still above the standard set. The existence Hospital Formulary can help prescriber in prescribing, assisting IFRS in the planning and procurement process. The role of PTC has not been optimal in conducting monitoring and evaluation of hospital formulary as seen from the absence of activity.

Kata Kunci : Evaluasi, Formularium Rumah Sakit, Provinsi Maluku, Evaluation, Hospital Formulary, Maluku Province

  1. S2-2017-390304-abstract.pdf  
  2. S2-2017-390304-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-390304-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-390304-title.pdf