Laporkan Masalah

TANTANGAN DALAM PENERAPAN SAFETY PRACTICE PADA SEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI INDONESIA

VENA JALADARA, Dr. dr. Mubasyisyir Hasanbasri, M.A.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Sektor pertambangan masih menjadi sektor kerja yang paling berbahaya. Safety practice harus diterapkan untukmeminimalisasi risiko kesehatan dan kecelakaan terkait keselamatan dan kesehatan pekerja tambang. Frekuensi kejadian kecelakaan tambang meningkat pada tahun 2016. Regulasi dan peran manajemen merupakan bagian penting dalam penerapan safety practice. Unjuk rasa pekerja terkait keselamatan kerja mengindikasikan ketidakpuasan dalam penerapan safety practice. Perbaikan safety practice pada sektor pertambangan mineral dan batubara di Indonesia belum menunjukkan hasil yang optimal. Tujuan : Menganalisis tantangan dalam penerapan safety practice pada sektor pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode survei. Survei dilakukan kepada 21 profesional keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan mineral dan batubara untuk mendapatkan informasi terkait tantangan yang dihadapi dalam penerapan safety practice. Media informasi yang berkaitan dengan serikat pekerja mengenai keselamatan kerja juga menjadi bahan kajian dalam penelitian ini. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan dan kematian akibat kecelakaan tambang masih terjadi di Indonesia pada setiap tahun. Kurangnya komitmen serta peran top manajemen terhadap penerapan safety practice yang dipengaruhi kepentingan bisnis dan lemahnya peran pemerintah dalam penegakkan regulasi terkait penerapan safety practice menjadi tantangan dalam penerapan safety practice pada sektor pertambangan mineral dan batubaradi Indonesia. Kesimpulan : Perbaikan dan peningkatan dalam penerapan safety practice pada sektor pertambangan mineral dan batubara di Indonesia perlu dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, yaitu pekerja, profesional K3, top manajemen serta pemerintah agar safety practice dapat terintegrasi dan berjalan secara berkesinambungan. Advokasi dan edukasi terhadap top manajemen melalui pendekatan berbasis cost-benefit analysis dapat dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan. Selain itu, pembaharuan regulasi dan peningkatan sanksi terkait pelanggaran K3 perlu dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan K3.

Background : The mining sector is still the most dangerous work sector. Safety practices should be implemented to minimize health risks and accidents. Mining accidents in various parts of Indonesia are still frequent. The frequency of mine accidents increases in 2016. Regulation and management roles are an important part of implementing safety practices. Unions safety-related protests indicate dissatisfaction in implementing safety practices. Improvements in safety practices in the mining and coal sectors in Indonesia have not shown significant results. Objective : The aim of this study is to analyze challenges in implementing safety practices in the mining sector of mineral and coal in Indonesia. Methods : This research is included in the type of qualitative research using survey method. The survey was conducted for 21 mineral and coal mining safety and health professionals to obtain information related to the challenges faced in the implementation of safety practice. The information media relating to unions on occupational safety is also a subject of study. Results : The results showed that accidents and fatalities in mining accidents still occur in Indonesia every year. The lack of commitment and top management's role in the implementation of safety practices influenced by business interests and the weakness of the government's role in enforcing regulations related to the implementation of safety practice has become a challenge in implementing safety practices in the mineral and coal mining sector in Indonesia. Conclusions : Improvements in the application of safety practices in the mineral and coal mining sector in Indonesia need to be done by involving various parties, to wit workers, OSH professionals, top management and government in order that safety practice can be integrated and run continuously. Advocacy and education on top management through cost-benefit analysis based approach can be done to avoid conflict of interest. In addition, regulatory reform and improvement of sanctions related to OSH violations need to be done to improve OHS discipline.

Kata Kunci : Safety practice, manajemen K3, regulasi, pertambangan, mineral,Safety practice, regulatory, management of OSH, mining, mineral

  1. S2-2017-388247-abstract.pdf  
  2. S2-2017-388247-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-388247-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-388247-title.pdf