KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DAN ROB KAWASAN MADUKORO KOTA SEMARANG

DIAN WAHYU JATMIKO, Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, CES., DEA.;Dr. Ir. Ahmad Rifa'i, MT.

2017 | Tesis | S2 TEKNIK PENGELOLAAN BENCANA ALAM

Kawasan Madukoro terletak di Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang yang berupa dataran rendah di pesisir utara Laut Jawa dengan ketinggian antara 0.0-3.5 mdpl. Banjir dari hujan dan intrusi air laut (rob) menjadi permasalahan setiap tahun. Hal ini diduga akibat operasi prasarana pengendali banjir yang kurang efektif dan penurunan muka tanah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui lokasi limpasan, ketinggian muka air banjir pada saluran drainase Kawasan Madukoro, prediksi aliran pada tahun 2026 di Kanal Banjir Barat akibat pengaruh penurunan tanah dan alternatif pengendalian banjir. Analisis hidrograf banjir rancangan menggunakan program HEC-HMS untuk Banjir Kanal Barat dan metode rasional untuk Kawasan Madukoro. Simulasi aliran air pada lima ruas saluran drainase yaitu Kanal Banjir Barat, Kali Ronggolawe, Kali Karangayu, Saluran Arteri dan Madukoro menggunakan program HEC-RAS v.4.1.0. Pengendalian banjir dengan peninggian tanggul dan simulasi penambahan jumlah dua pompa air eksisting Madukoro dan Ronggolawe. Hasil yang diperoleh dari simulasi aliran HEC-RAS adalah terjadi limpasan banjir sekitar 80 % pada semua ruas saluran drainase Kawasan Madukoro dengan debit banjir rancangan kala ulang 2 tahun. Tinggi limpasan rerata 0,7 m di atas elevasi lahan. Kanal Banjir Barat terjadi limpasan sekitar 40% ruas saluran dengan debit banjir kala ulang 50 tahun. Penurunan tanah sebesar 4 cm/tahun cukup berpengaruh terhadap kenaikan elevasi muka air pada Kanal Banjir Barat. Peninggian tanggul dapat mengatasi masalah banjir tetapi kurang efisien. Penambahan 2 sampai 4 unit pompa air tidak terlalu signifikan menurunkan elevasi muka air pada saat puncak banjir, akan tetapi sangat signifikan mempercepat waktu surut banjir yaitu sekitar 6 sampai 8 jam.

Madukoro area is located in West Semarang subdistrict, Semarang City which is low-lying plain with an altitude between 0.0-3.5 msl. Flooding from rainfall runoff and sea water intrusion became a problem in every year. This is allegedly due to ineffective operation of flood control infrastructures and land subsidence. This study aims to determine the location of overflow, the height of flood water level in Madukoro drainage channel, the prediction of flow in the year 2026 in Semarang West Floodway due to influence of land subsidence and alternative ways to control the flood. Design flood hydrograph analyzed by HEC-HMS software for Semarang West Floodway and Rational Method for Madukoro Area. Hydraulic flow simulation on five reach drainage channel namely West Floodway, Ronggolawe River, Karangayu River, Arterial Channel and Madukoro Channel used HEC-RAS v.4.1.0 software. Flood control by increased of the leevee and added two existing pumps at Madukoro and Ronggolawe Channel. The result obtained from HEC-RAS flow simulation is 80% overflow at every reach of Madukoro drainage channel with 2 years return period flood design. Average water level runoff is 0,7 m above ground elevation. In Semarang West Floodway there is 40% overflow at every reach of the channel with 50 years return period flood design. 4 cm per years of land subsidence is quite influential to the rise of water level at Semarang West Floodway in year of 2026. Increasing of the leevee can overcame the problem of flooding, but is less efficient. The addition of 2 to 4 water pumps unit did not significantly decrease water level at the peak of the flood, but it is very significantly decreased the flooding time of 6 to 8 hours.

Kata Kunci : drainase madukoro, limpasan hujan, intrusi air laut, penurunan tanah, HEC-RAS