ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKOPTIMALAN OPINI BPK PADA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Komparatif Antara Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman)

NASTITI SENDANG WENING, Irwan Taufiq Ritonga, S.E., M.Bus., Ph.D., CA.

2017 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Dalam kurun waktu tahun 2011-2015 terdapat peningkatan opini BPK di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kenaikan opini tersebut meliputi kenaikan dari opini Tidak Wajar (TW) atau TMP (Tidak Memberi Pendapat) menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan dari WDP menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang menjadi salah satu pemerintah daerah yang laporan keuangannya belum berhasil memperoleh opini WTP sejak pertama kali diaudit oleh BPK sampai dengan tahun 2015. Tujuan penelitian yang diangkat dalam studi ini yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ketidakoptimalan opini BPK pada Laporan Keungan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus yang dilakukan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sebagai benchmark karena Kabupaten Sleman sudah lima tahun berturut-turut berhasil memperoleh opini WTP. Partisipan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang menyusun laporan keuangan daerah dan pihak-pihak yang turut bertanggung jawab terhadap kewajarannya, seperti Kepala Sub Bagian dan staf, khususnya di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) dan Inspektorat. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penyebab ketidakoptimalan opini BPK pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang meliputi faktor sumber daya manusia, dukungan pimpinan, dan pengawasan internal.

In the province and district/municipality level, there were increasing BPK opinion during the period of 2011-2015. The increasing opinion included Adverse opinion (TW) or Disclaimer (TMP) that became Qualified (WDP) and from WDP that became Unqualified Opinion (WTP). The Local Government of Magelang was one among others within the scope of Central Java Province, whose financial report has not achieved WTP until 2015 since its first audit conducted by BPK. The purpose of this research is identifying the ineffective causing factors of BPK opinion in the financial report of the Local Government of Magelang. This research has been conducted using qualitative method on the case study that has been conducted in the Local Government of Magelang. On the other hand, the financial report of the Local Government of Sleman has been set as a benchmark because it has consecutively achieved WTP for five years. For that significant reason, this research has been also conducted in the Local Government of Sleman. The parties involved in this research were the authors of the financial report and the persons who hold reasonable responsibility to the financial report, such as Head/Chief of Sub-Section and staff especially in the BKAD and Inspektorat. The results of this research show that the ineffective causing factors of BPK opinion in the financial report of the Local Government of Magelang were including human resources factor, support from the principal factor, and internal control.

Kata Kunci : opini audit, faktor penyebab ketidakoptimalan opini BPK, benchmarking