Laporkan Masalah

Prevalensi Penggunaan Obat Antiinflamasi Non-steroid (OAINS) pada Pasien dengan Gangguan Ginjal atau Gastrointestinal di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap

BERNADETA SETYO V, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

2017 | Skripsi | S1 FARMASI

Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) merupakan obat yang banyak digunakan di Indonesia untuk mengatasi nyeri maupun inflamasi. Penggunaan OAINS memiliki efek samping, misalnya gangguan ginjal dan gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi serta profil penggunaan OAINS pada pasien dengan gangguan ginjal atau gastrointestinal di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2017. Penelitian ini bersifat observasional yang dilakukan dengan model cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui wawancara dan melihat rekam medis pasien. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pengumpul data dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara disusun berdasarkan algoritma Naranjo. Kriteria inklusi yang ditetapkan yakni pasien dewasa dan geriatri dengan gangguan ginjal atau gastrointestinal dengan atau tanpa komorbid serta bersedia diwawancarai langsung oleh peneliti. Kriteria eksklusi yaitu pasien yang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan tidak didampingi oleh keluarga atau orang yang mengerti tentang kondisi pasien serta pasien yang tidak dapat dipastikan riwayat penggunaan obatnya baik melalui wawancara maupun rekam medis. Penelitian ini menggunakan 198 subyek, yang terdiri dari 139 pasien mengalami gangguan ginjal serta 59 pasien dengan gangguan gastrointestinal. Sebanyak 86 pasien (45%) memiliki riwayat penggunaan OAINS. Laki-laki lebih banyak mengalami gangguan ginjal atau gastrointestinal. Namun jumlah ini tidak berbeda signifikan dengan jumlah perempuan. Subyek didominasi pasien berusia dewasa akhir (41-65 tahun). Jenis OAINS yang paling banyak digunakan adalah aspirin dengan dosis harian yang terbanyak digunakan adalah 80 mg. OAINS paling banyak digunakan dalam jangka pendek. Pada penggunaan jangka pendek berulang, jumlah pengulangan paling sering sebanyak 1-4 kali pengulangan. Selain OAINS, terdapat faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya gangguan ginjal atau gastrointestinal, seperti rokok, alkohol, minuman berenergi, softdrinks, serta penggunaan pil setelan dan obat herbal.

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are widely used in Indonesia for pain and inflammation management. The use of NSAIDs has some side effects, such as renal and gastrointestinal disorders. This study aims to determine the prevalence and profile of NSAIDs use in patients with renal or gastrointestinal disorders in Fatimah Islamic Hospital in Cilacap. This observational, cross-sectional study was conducted in January - March 2017. The data were collected retrospectively through interviews and medical records of patients. The instruments used in this research are data collection sheets and interview guides. The questionnaire are based on the Naranjo algorithm. Our inclusion criteria were adult or geriatric patients with renal or gastrointestinal disorders either having any comorbid or not and willing to be interviewed. The exclusion was done for patients who have any difficulty in communicating and were not accompanied by someone who understand about patients' condition and also for patients whose medication history can not be assured either through interviews or medical records. From 198 subjects, there are 139 patients with renal impairment and 59 patients with gastrointestinal disorders. Renal or gastrointestinal disorders were dominated by men. However, that was not significantly different. Subjects were dominated by late adult patients (41-65 years). As the result, 86 patients (45%) did ever take NSAIDs. The type and dose of NSAIDs which most frequent used was aspirin with the daily dose 80 mg. Short term use of NSAIDs was the highest; for repeated short-term use, the cycle of 1-4 times was the most common. Beside NSAIDs, there were other factors that probably cause renal or gastrointestinal disorders, such as cigarettes, consumption of alcohol, energy drinks, softdrinks, as well as the use of 'pil setelan' and herbals.

Kata Kunci : prevalensi, penggunaan OAINS, ADR, Cilacap

  1. S1-2017-349266-abstract.pdf  
  2. S1-2017-349266-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-349266-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-349266-title.pdf