Laporkan Masalah

POTENSI SERAPAN KARBON PADA KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURAKARTA

FAIZAL AZIS, Dr. Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc.; Dr. Emma Sorraya, S.Hut., M.For.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Perubahan iklim dipicu oleh kenaikan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) utamanya gas karbon dioksida (CO2). Salah satu cara untuk mengurangi emisi CO2 kawasan perkotaan adalah membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Emisi CO2 di Kota Surakarta tahun 2012 dilaporkan sebesar 1.383.284 Ton (BLH, 2012) sehingga keberadaan RTH di Kota Surakarta dengan luas 1186,44 Ha perlu diketahui serapan CO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stok biomassa, simpanan karbon, serapan CO2 dan mengetahui total emisi CO2 yang diserap oleh kawasan RTH Kota Surakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah biomassa pohon yang diperoleh dengan mengalikan melalui volume pohon dikalikan dengan kepadatan kayu (wood density) dan dengan menggunakan persamaan allometrik yang tersedia. Serapan gas CO2 dihitung dengan nilai potensi karbon (50% dari biomassa) dikalikan dengan konstanta perbandingan massa atom C dan CO2 sebesar 3,67. Berdasarkan hasil penelitian rerata potensi biomassa di RTH Kota Surakarta tahun 2016 dengan nilai standar deviasi 50,78 sebesar 347,038 Ton/Ha, potensi karbon 173,539 Ton/Ha dan serapan gas CO2 di RTH kota surakarta sebesar 636,888 Ton/Ha. Total serapan emisi CO2 RTH Surkarta sebesar 755.619,907 Ton. Angka tersebut menyerap 54,62% dari nilai emisi CO2 di Kota Surakarta. Untuk mengoptimalkan RTH Surakarta dalam menyerap emisi CO2 dilakukan penanaman jenis pohon yang mampu menyerap emisi CO2 tinggi di RTH.

Climate change is triggered by increasing of greenhouse gases concentration especially carbon dioxide (CO2). One of the ways to reduce CO2 emissions in urban areas can be done by creating green open space (Ruang terbuka Hijau=RTH). The level of CO2 emissions in Surakarta in year 2012 was reported as much as in 1,383,284 ton (BLH, 2012) meanwhile this city has the RTH covering in 1186.44 Ha. This makes the level of CO2 absorption on the green open spaces is important to be known. This research aimed to determine the biomass stock, carbon storage, absorption of CO2, and emissions of CO2 which is able to be absorbed by the green open space in Surakarta. The analysis t used in this research was calculation of wood biomass which is estimated by multiplying wood volume with wood density or using existing allometric equation. The absorption of CO2 gas was calculated with the potential value of carbon (50% biomass) multiplied by a constant comparisons C atomic mass and CO2 as much as 3.67. The results showed that average potential of biomass in the green open space city of in year 2016 Surakarta with a standard deviation of 50.78 was 347.038 Ton/Ha, potential carbon was 173.539 Ton/Ha and CO2 gas absorption in the green open spaces of Surakarta was 636.888 Ton/Ha. Total CO2 absorption was 755.619,907 Ton. This number absorbs 54,62% of CO2 emissions in the city of Surakarta. To optimize city of Surakarta RTH in absorbing CO2 could be done by planting tree species that has high capability in absorbing CO2.

Kata Kunci : Serapan Karbon, Ruang Terbuka Hijau, Emisi CO2; Carbon Cequestration, Green Space Area, Emision of CO2