PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK TERHADAP PERFORMA DAN KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica Temminck dan Schlegel, 1849)

WAHYU INDRAWAN , Dr. Slamet Widiyanto S.Si.,M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Telur puyuh merupakan salah satu hasil peternakan potensial di Indonesia. Peningkatan produksi telur puyuh sering kali menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik memiliki efek negatif pada konsumen dalam meningkatkan resistensi bakteri. Hal ini memacu penelitian mengenai imbuhan alternatif yakni probiotik. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui pengaruh pemberian probiotik Marolis terhadap performa dan kualitas telur burung puyuh. Penelitian ini menggunakan 24 ekor burung puyuh umur 9 minggu yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok masing-masing 6 ekor puyuh yaitu perlakuan tanpa probiotik sebagai kontrol, perlakuan probiotik dengan konsentrasi 0,1 ml, 0,2 ml, dan 0,3 ml. Parameter yang diukur adalah pertambahan bobot, konsumsi pakan, feed conversion ratio, produktivitas, berat telur, indeks telur, tebal kerabang, berat kuning telur, indeks kuning telur, Haugh Unit, warna kuning telur, dan kandungan kolesterol kuning telur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian probiotik berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya pertambahan bobot, konsumsi pakan, FCR, indeks telur, indeks kuning telur, dan tebal kerabang. Perlakuan probiotik 0,1 ml/ekor memberikan hasil signifikan (p<0,05) pada performa puyuh kecuali produktivitas. Perlakuan probiotik 0,2 ml berpengaruh signifikan pada indeks telur. Semua konsentrasi probiotik berpengaruh signifikan pada indeks kuning telur. Pemberian probiotik 0,2 ml/ekor memberikan hasil paling baik pada semua parameter kecuali tebal kerabang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik Marolis berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pertambahan bobot, konsumsi pakan, FCR, indeks telur, indeks kuning telur, dan tebal kerabang. Konsentrasi probiotik yang memberikan hasil paling baik adalah 0,2 ml/ekor.

Quail egg is one of the potential livestock products in Indonesia. Increased egg production often used antibiotics. Utilization antibiotics have a negative effect on consumers which can increase bacterial resistance. This enhanced research about alternative feed additive was probiotic. The purpose of this research was to investigate the effect of Marolis probiotics on the performance and egg quality of Japanese quail. This study used 24 laying quails aged 9 weeks and each treatment consisted of 6 quails was as control treatment without probiotic, probiotic treatment with a concentration of 0.1 ml, 0.2 ml, and 0.3 ml.. Body weight gain, feed intake, feed conversion ratio, productivity, egg weight, egg index, shell thickness, yolk weight, yolk index, Haugh unit, yolk color and egg yolk cholesterol were measured. The results showed that probiotics have significant effect on increasing body weight gain, feed intake, feed conversion ratio, egg index, egg yolk index, and eggshell thickness.. Probiotic treatment of 0.1 ml provided significant results (p <0.05) in the quail performance except productivity. Probiotic treatment of 0.2 ml have a significant effect on egg index. All concentration of probiotic treatment given have a significant effect on egg yolk index. Treatment with 0.2 ml probiotic provided the best results on all parameters except shell thickness. Based on these results can be concluded that the administration of Marolis probiotics have significant effect on increased body weight gain, feed intake, feed conversion ratio, egg index, egg yolk index, and eggshell thickness. The concentration of probiotics that provided best results was 0.2 ml.

Kata Kunci : Probiotik,puyuh,performa,telur,kualitas telur