Strategi Gerakan Sosial Politik Kota Untuk Manusia Dalam Mengembalikan Fungsi Trotoar di Jalan Malioboro
NUR BAITY AL WAFIROH, Dr. Haryanto, M.A.
2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)Penelitian ini berjudul Strategi Gerakan Sosial Politik Kota Untuk Manusia dalam Mengembalikan Fungsi Trotoar di Jalan Malioboro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh Kota Untuk Manusia dalam mengembalikan fungsi trotoar di Jalan Malioboro. Kota Untuk Manusia merupakan suatu gerakan sosial, sehingga dalam menjelaskan pergerakannya penulis menggunakan teori gerakan sosial baru. Teori gerakan sosial baru digunakan karena Kota Untuk Manusia adalah sebuah gerakan sosial yang tidak memperjuangkan isu antar kelas, melainkan hadir sebagai perjuangan lintas kelas yang menyuarakan isu yang lebih "kekinian" berupa isu trotoar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan isu yang diangkat yang tidak terfokus pada perjuangan kelas, anggota gerakan yang berasal dari berbagai kalangan, dan struktur gerakan yang tidak kaku, Kota Untuk Manusia diklasifikasikan sebagai Gerakan Sosial Baru (New Social Movement). Kemudian untuk mencapai tujuannya, pemilihan strategi yang tepat menjadi kunci keberhasilan suatu gerakan. Revitalisasi kawasan Malioboro menjadi bukti pencapaian dari berbagai pihak. Perubahan yang signifikan pada wajah Trotoar Malioboro menunjukkan adanya keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan dengan partisipasi masyarakat. Adapun strategi yang digunakan oleh Gerakan Kota Untuk Manusia atas pencapaian ini adalah strategi keterlibatan krisis (critical engagement).
The Strategy of Socio-Political Kota Untuk Manusia Movement in Returning the Sidewalk Function at Malioboro Street is the title chosen for this research. The aim of this study is to find out what the exact strategy that used in order to reconstruct the sidewalk function at Malioboro Street by Kota Untuk Manusia. Moreover, Kota Untuk Manusia can be considered as social movement, therefore the author explained this movement in line with the new social movement theory. Kota Untuk Manusia is a social movement that does not fight for issues between classes, but present as cross-class struggle voicing issues that more contemporary which is sidewalk issue, this are the reason why the researcher applied the theory. This research is categorized as qualitative research supported by case study methodology. In conducting this paper, researcher had collected the data from the various number of sources that obtained through interview, observation, and literature review. The findings show that based on issues raised by not focusing on the class' struggle, the background of members, and the structure of the movement that is not rigid, Kota Untuk Manusia is classified as a New Social Movement. Then, to achieve its goal successfully, the selection of the right strategy is the major key. Many parties have mentioned that revitalization of Malioboro area is a proof of Kota Untuk Manusia's achievement. Significant changes of the appearance of Malioboro Sidewalk indicated the positive outcome of development that managed by the government together with society's participation. The strategy employed by Kota Untuk Manusia is a critical engagement strategy, it lead to great accomplishment.
Kata Kunci : Trotoar, Gerakan Sosial, Gerakan Sosial Baru, Strategi Gerakan, Kota Untuk Manusia, Malioboro