PENGUKURAN TOPOGRAFI UNTUK PEMBUATAN PETA SITUASI SKALA 1:500 DENGAN METODE TERESTRIS DUSUN DEGAN II RT 82 RW 41 KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ICHSAN WIBOWO HADI, Dr. Dwi Lestari, S.T., M.E.
2017 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK GEOMATIKA SVPengukuran topografi ini bertujuan mendapatkan mendapatkan data spasial yang berupa data planimetris dan data ketinggian. Selanjutnya data hasil pengukuran tersebut digunakan untuk membuat peta situasi. Pengukuran dilaksanakan di Dusun Degan II Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pekerjaan pengukuran menggunakan metode terestris yang meliputi persiapan, pengukuran kerangka kontrol pemetaan, perhitungan hasil pengukuran, dan pengukuran detil situasi. Setelah dilakukan pengukuran di lapangan dilanjutkan dengan penggambaran peta. Pengukuran kerangka kontrol pemetaan dibagi menjadi dua sesi, yaitu pengukuran kerangka kontrol horizontal dan pengukuran kerangka kontrol vertikal. Dalam pengukuran kerangka kontrol horizontal menggunakan poligon tertutup dan untuk pengukuran kerangka kontrol vertikal menggunakan metode sipat datar dengan bentuk kerangka tertutup. Penggambaran peta situasi yang dilakukan ada dua cara yaitu penggambaran secara manuskrip dan pengambaran secara digital. Pekerjaan pengukuran kerangka horizontal dan pengukuran kerangka kontrol vertikal telah memenuhi TOR yag ditentukan. Untuk pengukuran kerangka kontrol horizontal menghasilkan ketelitian 1:20138,257 sedangkan untuk pengukuran kerangka kontrol vertikal mempunyai kesalahan penutup beda tinggi rata-rata 3,5 mm. TOR untuk KKH adalah 1:7500 sedangkan TOR untuk KKV adalah 12mm�D. Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah peta situasi dengan skala 1:500 Dusun Degan II RT 82 RW 41, Kelurahan Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
This topography measurement aims to get spatial data in the form of planimetric data and altitude data. Furthermore measurement data results are used to create a situation map. Measurements were conducted in Degan II Hamlet, Banjararum Village, Kalibawang District, Kulon Progo Regency, Special Regions Of Yogyakarta Province. The measurement work uses terrestrial methods that include preparation, measurement of the mapping control framework, calculation of measurement results, and situation detail measurements. After the measurement in the field followed by the map depiction. The measurement of the mapping control framework is divided into two sessions, namely the measurement of the horizontal control framework and the measurement of the vertical control framework. In horizontal control frame measurements using closed polygons and for vertical control frame measurements using levelling method with a loop shape. The portrayal of the situation map is done in two ways: manuscript depiction and digital drawing. Horizontal frame measurement work and vertical control frame measurements meet the specified TOR. For horizontal control frame measurement yield accuracy of 1: 20138,257 while for measurement of vertical control framework has levelling missclosure errors average 3.5 mm. The end result of this work is a situation map with a scale of 1: 500 Degan II Hamlet RT 82 RW 41, Banjararum Village, Kalibawang District, Kulonprogo Regency, Special Regions Of Yogyakarta Province.
Kata Kunci : Pengukuran topografi, Peta Situasi, dan Term of Reference (TOR)