Laporkan Masalah

UJI EFEKTIVITAS BUBUR BORDEAUX UNTUK MENGENDALIKAN JAMUR UPAS PADA TANAMAN NANGKA DI PETAK 17 WANAGAMA I GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

ADAM ADHA MUTTAQIN, Dr. Ir. Sri Rahayu, M.P; Ir. W.W.Winarni, M.P.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) merupakan tanaman yang memiliki banyak fungsi, kayunya sangat diminati karena memiliki kelas awet I dan kelas kuat II-III. Buah nangka khususnya di Yogyakarta sering dimanfaatkan untuk pembuatan gudeg, namun ketersediaannya masih belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku gudeg. Untuk mengatasi hal tersebut Fakultas Kehutanan UGM melalui Hutan Pendidikan Wanagama 1 membangun uji keturunan nangka di Petak 17. Dalam perkembangannya banyak tanaman yang terserang jamur upas (Corticium salmonicolor B. et Br.), sehingga perlu dilakukan pengendalian secara cepat. Penggunaan bubur bordeaux dikenal efektif untuk mengendalikan jamur upas pada berbagai tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemotongan bagian tanaman nangka yang dilanjutkan dengan pelaburan bubur bordeaux terhadap (1) Serangan jamur upas pada tanaman nangka dan (2) Respons tanaman setelah pelaburan bubur bordeaux. Penelitian dilakukan di Pertanaman Uji Keturunan Nangka Petak 17 Hutan Pendidikan Wanagama 1, Gunungkidul pada bulan Juni-Agustus 2016. Penelitian menggunakan bahan tanaman nangka umur 4 tahun yang dipilih secara purposif dengan kriteria tanaman terserang jamur upas namun belum menunjukkan indikasi kematian, dan selanjutnya tanaman tersebut dipotong dengan jarak 20 cm di bawah serangan jamur upas. Penelitian ini dirancang menggunakan Randomized Completly Block Design (RCBD). Perlakuan yang diberikan adalah: (1) Pelaburan bubur bordeaux sepanjang 20 cm dari bekas potongan sebanyak satu kali, (2) Pelaburan sebanyak dua kali, dengan jarak waktu selama 3 hari, dan (3) Tidak dilabur (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas serangan dan intesitas gejala jamur upas sebelum dipotong dan diperlakukan dengan bubur bordeaux menunjukkan nilai yang tinggi yaitu 100% dan 44,07-56,05%. Setelah dilakukan pemotongan (mekanis) dan diperlakukan dengan bubur bordeaux (khemis) sebanyak 2 kali turun menjadi 20% dan 5%, sedangkan yang diperlakukan sebanyak 1 kali menjadi 40% dan 17,5%. Tanaman nangka menunjukkan respons yang baik setelah diperlakukan dengan bubur bordeaux, tanaman memiliki cabang yang lebih tahan terhadap serangan jamur upas serta memiliki daun yang sehat. Selain itu, pelaburan bubur bordeaux dinilai aman untuk digunakan karena tunas baru masih mampu tumbuh setelah dilakukan pelaburan.

Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lamk.) is one of multipurpose tree species, the wood has durability index I and strength index II-III. The fruit especially in Yogyakarta is often used for making gudeg, but its supply is still not available for gudegs ingridients. To resolve this problem Forestry Faculty of Universitas Gadjah Mada through the Education Forest of Wanagama 1 has built a jackfruit progeny test in Compartment 17. There are many plants attacked by pink disease (Corticium salmonicolor B. et Br.), consequently it needs to be control quickly and carefully. The use of bordeaux mixture already known to be effective for controlling pink disease. The aim of this research is to evaluate the effect of jackfruit part cutting followed by bordeaux mixture resurfacing against (1) Pink disease attack on jackfruit and (2) Plant response after bordeaux mixture application. The research conducted in jackfruit progeny test in Compartment 17 Education Forest of Wanagama 1, Gunungkidul in June-August 2016. This research used a 4 year old jackfruit which selected purposively with criteria plant is attacked by pink disease but not yet showing indications of death, and then plants were cut with a distance of 20 cm below pink disease attack. This research was designed using Randomized Completly Block Design (RCBD). The treatments were: (1) Once bordeaux mixture resurfacing along 20 cm from the cutting, (2) Twice resurfacing, with intervals between first and second resurfacing for 3 days, and (3) Not resurface (control). The results showed that pink disease attack and disease intensity before cut and resurface with bordeaux mixture showed a high value of 100% and 44.07- 56.05%. After cutting (mechanical) and twice bordeaux mixture resurfacing (chemical), pink disease attack and disease intensity symptoms down to 20% and 5%, while once bordeaux mixture resurfacing down to 40% and 17.5%. Jackfruit showed good respond after being treated with bordeaux mixture, the plant has the branches that were more resistant to pink disease attacks and has a healthy leaves. In addition, the use of bordeaux mixture considered safe to use because shoots still can grow after bordeaux mixture resurfacing.

Kata Kunci : Bubur bordeaux, jamur upas, Corticium salmonicolor, nangka.;Bordeaux mixture, pink disease, Corticium salmonicolor, jackfruit.