KAJI ULANG DESAIN CHECK DAM KLAMPOK 10 SUNGAI KLAMPOK DUSUN SAMBENG SARI, DESA PRINGSARI, KECAMATAN PRINGAPUS, SEMARANG, JAWA TENGAH
DWI LESTARI S, Prof. Dr. Ir. Fatchan Nurrochmad, M.Agr.
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPILSungai Jragung pada saat ini sudah mengalami pendangkalan disebabkan oleh erosi pada lereng sungai akibat perubahan tata guna lahan pada daerah hulu DAS Jragung. Sumber-sumber sedimentasi berasal dari tebing-tebing dan dasar sungai yang terjadi hampir di sepanjang anak sungai Jragung yaitu Sungai Klampok dan Merana. Permasalahan erosi dan sedimentasi tersebut harus segera diatasi karena pada tahun 2018 akan dibangun Bendungan Jragung di bagian hilir. Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan pembangunan check dam penampung sedimen di sepanjang Sungai Klampok dan Merana. Banyaknya sedimen yang dihasilkan kedua anak sungai tersebut mengakibatkan diperlukan 16 bangunan check dam, namun karena keterbatasan desain mengakibatkan hanya satu bangunan yang dijadikan pedoman untuk membangun bangunan yang lain, sehingga ketidaksesuaian data menjadi penyebab kesalahan dalam perencanaan. Oleh karena itu, kaji ulang desain check dam Klampok 10 dengan berpedoman Pedoman : Pd T-12-2004-A bertujuan untuk mengetahui kesalahan atau ketidaksesuaian desain awal dengan lokasi sebenarnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan literature. Sebagian data diperoleh dari data sekunder yang digunakan dalam perancangan desain awal. Data sekunder tersebut digunakan untuk menghasilkan dimensi-dimensi bangunan yang memenuhi syarat hidrologi, hidraulika, dan struktur. Dimensi-dimensi yang dihasilkan dilakukan kontrol rembesan dan stabilitas bendung. Stabilitas bendung meliputi guling, geser dan kuat dukung tanah. Kontrol stabilitas bendung akan menghasilkan angka aman yang memperkirakan kondisi bangunan stabil atau tidak. Hasil kaji ulang check dam mendapati beberapa perbedaan antara desain awal dan desain baru. Perbedaan terbesar pada volume galian. Desain baru menempatkan bangunan sesuai kontur yang ada, sehingga akan mengurangi adanya timbunan dan galian. Desain baru juga menempatkan dinding-dinding tepi pada tebing sungai dengan tujuan mengurangi galian dan meningkatkan daya dukung tanah fondasi. Bentuk check dam desain awal yang mengikuti topografi sungai akan beresiko terjadi gerusan. Pada desain baru dirancang posisi bangunan tegak lurus dengan aliran sungai agar energi dari aliran sungai dapat terbagi rata.
Jragung River has experienced siltation caused by erosion on the river slope due to changes in land use in the upstream area of Jragung watershed. Sedimentation sources are derived from the cliffs and riverbeds that occur almost along the Jragung tributary of the Klampok and Merana Rivers. Problems of erosion and sedimentation must be addressed immediately because in 2018 will be built Jragung Dam downstream. One attempt to solve the problem is with the construction of a check dam and reservoir of sediments along the Klampok and Merana Rivers. The number of sediments produced by these two tributaries resulted in 16 check dam buildings, but due to the limitations of the design resulted in only one building being used as a guideline for building other buildings, so that data discrepancies were the cause of errors in planning. Therefore, review check dam Klampok 10 with Pedoman: Pd T-12-2004-A aims to find out the error or incompatibility of the initial design with the actual location. Data collection methods used were observation and literature. Some data are obtained from secondary data used in the design of the initial design. These secondary data are used to produce building dimensions that meet hydrological, hydraulic, and structural requirements. The resulting dimensions are controlled by seepage and stability of the weir. The stability of the weir includes bolster, shear and settlement. Control of the weir stability will result in a safety factor that estimates stable or unstable building conditions. Check dam design have some differences between the original design and the new design. The biggest difference on the volume of excavation. The new design puts the building according to the existing contours, thereby reducing the pile and excavation. The new design also places the apron walls on the river bank with the aim of reducing the excavation and increasing the carrying capacity of the foundation soil. Check dam of initial design that follow the topography of the river will be at risk of scouring. In the new design is designed the position of the building perpendicular to the river flow so that the energy from the river can be evenly distributed.
Kata Kunci : check dam, evaluasi stabilitas, kaji ulang, volume galian, stability evaluation, review, excavation volume