Laporkan Masalah

KAJIAN KETERKAITAN TOPONIM DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH DI KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

NILA RATNASARI , Dr. Bowo Susilo, M.T.

2017 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Toponim atau nama geografi merupakan nama khusus yang diberikan pada unsur geografi alami atau buatan yang merujuk pada lokasi yang spesifik. Makna dan distribusi dari nama geografi dimungkinkan dapat menjadi acuan penting dalam memahami karakteristik wilayah. Karakteristik wilayah direpresentasikan dalam bentang alami dan bentang budaya. Kecamatan Bayat memiliki topografi yang beragam dan menunjukkan proses geomorfologi yang sudah lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui makna toponim dan mengelompokan toponim berdasarkan kategori unsur geografi, (2) memetakan karakteristik wilayah dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh, (3) mengkaji keterkaitan toponim dengan karakteristik wilayah. Lokasi penelitian terfokus pada toponim dukuh di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Jumlah toponim dukuh yang diteliti sebanyak 103 toponim. Data toponim diperoleh dari data gasetir dan Peta Rupabumi Indonesia skala 1:25.000. Makna toponim tersebut didapatkan dari hasil wawancara secara sensus di lapangan dan dikaji secara hermeneutik. Citra Alos-1 Palsar dan Landsat 8 digunakan pada kegiatan interpretasi, untuk memperoleh satuan bentuklahan yang menjadi pendekatan dari karakteristik wilayah. Satuan bentuklahan ini digunakan sebagai acuan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling untuk mengetahui karakteristik wilayah pada lokasi kajian. Hasil dari penelitian menunjukkan toponim di daerah penelitian didominasi oleh toponim fisik (63%). Toponim fisik yang ada, di dominasi oleh sub aspek tanaman sedangkan toponim non fisik didominasi oleh sub aspek kisah. Distribusi spasial toponim fisik cenderung berada di daerah yang berbukit dan toponim non fisik berada di daerah yang cenderung landai atau datar. Karakteristik wilayah di Kecamatan Bayat bervariasi yang terdiri dari satuan bentuklahan asal proses vulkanik, struktural, dan fluvial. Proses geomorfologi yang masih berlangsung berupa proses erosi, transportasi, dan sedimentasi sehingga dapat dibedakan menjadi bentuklahan tererosi rendah, sedang, dan tinggi. Bentang budaya di Kecamatan Bayat termasuk dalam bentang pertanian dengan pemanfaatan lahan yang meliputi: pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, perikanan, perternakan, dan kehutanan. Terdapat hubungan antara karakteristik wilayah dengan toponim dengan koefisien chi square hitung (9,209) yang lebih besar dari chi square tabel (3,841).

Toponyms or geographical names are exclusive names given to physical or anthropogenic geographical features at the specific spatial location. The meaning behind the names is possible to become an important reference to comprehend the region characteristic. The region characteristic is represented as natural and cultural landscapes. Bayat Subdistrict has a diverse topography and shows that an advance geomorphologic process. The aims of this research are (1) knowing the toponym meaning and classifying toponyms based on geographical elements category, (b) mapping region characteristic using remote sensing imagery, (3) reviewing the relationship between toponyms and regional characteristic. Research location is focused on the toponym at Bayat Subdistrict, Klaten District, Central Java Province. Number of dukuh toponym which in research as many as 103 toponyms. Toponyms data were obtained from gazetteer data and Indonesian Topographical Map in scale 1:25,000. The meaning of toponyms was obtained from census interview data in the field and hermeneutic reviewed. Alos-1 Palsar and Landsat 8 imageries were used on interpretation activities, to obtain the landscape unit which is the approach of region characteristic. The landscape units were used as a sampling reference using stratified random sampling method for identifies the region characteristic in the research area. The result of this research shows that toponyms in this area are dominated by physical toponyms (63%). These physical toponyms are dominated by plant sub-aspect which non-physical toponyms are dominated by story sub-aspect. Spatial distribution of physical toponyms tends to site in a hilly terrain while non-physical toponyms are located in slight slope or flat terrain. Region characteristics in Bayat Sub District have a variety of landscape such as erosion, transportation, and sedimentation is still going on and resulting in a different degree of landscape erosion: low, medium and high. The cultural landform in Bayat Subdistrict includes in an agricultural landscape with land use such as wetland agricultural, dryland agricultural, garden, fishery, farmer animal husbandry, and forestry. There is a relationship between region characteristic and toponyms with a coefficient of counted chi-square (9.209) which is greater than table chi-square (3.841).

Kata Kunci : Toponim Dukuh, Karakteristik Wilayah, Bentuklahan, Keterkaitan, Chi Square

  1. S1-2017-330859-abstract.pdf  
  2. S1-2017-330859-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-330859-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-330859-title.pdf