ADIPATI PAKU ALAM VIII: KIPRAH SANG NEGARAWAN MASA REVOLUSI
SAMANTHA ADITYA PUTRI, DR. MUTIAH AMINI, M.Hum
2017 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAHABSTRAK Fokus utama dalam tulisan ini mengenai biografi Paku Alam VIII. Istilah legowo dalam kekuasaan raja-raja Jawa merupakan hal yang menarik dan Paku Alam VIII telah melakukannya saat masa transisi atau masa revolusi. Hal itulah yang menjadi titik tolak penelitian ini. Untuk mengetahui hal itu, penelitian ini mengkaji mengenai latar belakang Paku Alam VIII, baik itu di lingkungan keraton, masyarakat ataupun pendidikan formalnya. Penulisan ini menggunakan metode penulisan sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber primer, sekunder baik lisan maupun tulisan. Sumber-sumber ini kemudian dipilah untuk menemukan fakta sejarah terkait kehidupan Paku Alam VIII. Fakta-fakta sejarah ini kemudian dirangkai menjadi tulisan sejarah yang diharapkan memberi referensi sejarah terkait Paku Alam VIII. Munculnya Paku Alam VIII dalam proses revolusi di Yogyakarta menunjukkan bahwa kedipaten Pakualaman selalu berjalan beriirningan dengan Keraton Yogyakarta. Istilah Dwi Tunggal Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII ini betul-betul sesuai sebagaimana terlihat dari peran Paku Alam VIII yang juga ikut berjuang pada masa revolusi. Kata Kunci : Paku Alam VIII, Biografi, Kehidupan, Revolusi.
ABSTRACT The main focus of this paper is the biography of Paku Alam VIII. The term legowo in the power of Javanese kings is an interesting thing and Paku Alam VIII had finished during the transition or revolutionary period. That is the main point of this research. To find that out, this study examines background of Paku Alam VIII, whether in the palace, community or formal education. This writing uses the method of writing history with utilizing primary sources, both oral and written secondary. These sources are then sorted to find historical facts related to the life of Paku Alam VIII. These historical facts are then assembled into historical writing which is expected to give historical references related to Paku Alam VIII. The emergence of Paku Alam VIII in the process of revolution in Yogyakarta shows that the Pakualaman districts always come together with Yogyakarta Palace. The term Dwi Tunggal Hamengku Buwono IX and Paku Alam VIII is truly appropriate as seen from the role of Paku Alam VIII which also fought during the revolution. Keywords: Paku Alam VIII, Biography, Life, Revolution
Kata Kunci : Kata Kunci : Paku Alam VIII, Biografi, Kehidupan, Revolusi.