Laporkan Masalah

FRAKSI KARBON LABIL DAN STABIL PADA BEBERAPA SAWAH ORGANIK YANG BERBEDA LAMA PENERAPANNYA

DIMAS UGA PERCEKA, Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc. ; Dr. Ir. Eko Hanudin, M.P.

2017 | Skripsi | S1 ILMU TANAH

Bahan organik yang tidak stabil juga disebut nutritive, labil, aktif, atau humus-muda, merupakan bahan organik yang masih baru terbentuk dari biomasa tanaman yang masuk ke tanah (yaitu selama 10-20 tahun terakhir). Bahan organik yang stabil, pasif atau humus tua, merupakan bahan organik yang telah berada dalam tanah selama waktu yang panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pertanian organik terhadap fraksi karbon labil dan stabil yang ada di dalam tanah.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai bulan November 2016. Karbon labil yang diteliti yaitu C-POM (Carbon Particulate Organik Matter), C-termineralisasi dan C-larut air sedangkan Karbon stabil yang diteliti yaitu C-humat dan C-fulvat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial dengan 2 faktor yaitu lama penerapan (Kalitirto (1 tahun), Kebonagung (7 tahun dan konvensional), Sawangan (5 tahun)) dan fase (Awal, Vegetatif maksimum, dan panen). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa stabil pada sistem pertanian organik 7 tahun memiliki kandungan atau jumlah karbon labil dan karbon stabil tertinggi lalu dilanjutkan dengan sistem pertanian organik 5 tahun, konvensional menuju organik, dan konvensional

Labile organik matters or in other name nutritive, labile, active, or young humus, is the newly formed organik matters which is recently formed from plant biomass that goes into the soil (during the last 10-20 years). The stabile organik materials (passive) or old humus, is the organik matters that has been exist in the soil for a long time. The purpose of this study is to understand and to determine the effect of organik farming system to the labile and stabile carbon fraction that is exists in the soil. This research has been conducted from October 2015 until November 2016. Labile carbon that are studied: C-POM (Carbon Particulate Organik Matter), C- mineralized and C- water soluble. Stabile carbon that are studied: C-humic and C- fulvic. Data analysis uses factorial design with 2 factors based on the application time (Kalitirto, 1 year, Kebon Agung, 7 years and conventional), Sawangan (5 years) and crops phase (early, maximum vegetatif, and harvesting phase). Based on research, the 7 years organik farming system has the highest labile and stabile carbon amount, and then continued with 5 years organik farming system, conventional-organik, and the conventional with the lowest stable and labile carbon amount.

Kata Kunci : Karbon labil, karbon stabil, organik, lama penerapan / Labile carbon, stable carbon, organik, aplication time.

  1. S1-2017-331692-bibliography.pdf  
  2. S1-2017-331692-tableofcontent.pdf  
  3. S1-2017-331692-title.pdf