Historisitas dalam filsafat Confucius dan relevansinya bagi kebudayaan nasional Indonesia

BUDISUTRISNA, Prof.Dr.H.Lasiyo,MA.,MM

2001 | Tesis | S2 Filsafat

Filsafat Confucius sarat dengan konsep ke arah perbaikan kebudayaan. Titik pusat perhatian Confucius yaitu pada usaha untuk memperbaiki keadaan masyarakat yang kacau menjadi masyarakat yang lebih berbudaya. Walaupun masih bersifat implisit, Confucius memiliki pemikiran filsafati tentang kebudayaan dengan selalu melandaskan pada historisitas. Tujuan diterapkannya historisitas ini adalah untuk memperkuat kesatuan, keutuhaii dan keharmonisan kebudayaan. Kajian mengenai historisitas dalam filsafat Confucius di sini diarahkan pada filsafat kebudayaannya. Bertitik tolak dari pemikiran Confbcius tentang kebudayaan, ditelusuri pandangannya tentang historisitas. Kemudian dicari relevansinya bagi kebudayaan nasional Indonesia. Bahan penelitian ini adalah filsafat Conficius khususnya tentang kebudayaan dan historisitas. Cara untuk menganalisis data dengan menggunakan metode hermeneutika filosofis, dengan unsur-unsurnya yakni: deskripsi, kesinambungan historis, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa historisitas dapat rnenjadi lem perekat dalam kebudayaan. Historisitas dalam filsafat Confucius memiliki relevansi bagi langkah-langkah pengembangan kebudayaan nasional Indonesia yang meliputi: akulturasi, pendidikan, bahasa, dan progresivitas. Pancasila sebagai esensi kebudayaan nasional Indonesia harus menjadi dasar bagi sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.

Confucius philosophy loaded with concepts for cultural improvement. His point of view was focused on the effort to improve uncultured society to be a more cultured society. Confucius had philosophically thinking about culture and always relied on its historicity, even though if was implicity. The aim for historicity in strengthen the unity, integrity, and cultural harmony. The historicity study Confucius philosophy is directed to his culture philosophy. Based on Confucius thinking of culture, we try to track his view to the historicity. And then we look for its relevances for National Culture of Indonesia. The material of this research is Confucius Philosophy, especially about culture and historicity. Philosophical hermeneutic method was used to analize data, with its elements are: description, historical sustainability, and reflection. The result of research shows that historicity can be a strong give in culture. Historicity in Conhcius philosophy has relevance’s for development steps of national culture of Indonesia, which includes: acculturation, education, language, and progressiveness. Pancasila as essence national culture of Indonesia must to become basic for culture system, social system, and physical culture.

Kata Kunci : Filsafat Confucius,Kebudayaan Nasional Indonesia