Kerjasama Ekonomi dan Militer Uni Soviet - Indonesia, 1955 - 1965
SYLVIA MOULINA MULYADI, Dr. Farabi Fakih
2017 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAHPada masa Presiden Sukarno, Indonesia menjadi salah satu arena perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara besar tersebut memiliki kepentingan yang sama, yaitu menyebarkan pengaruhnya. Seiring berjalannya waktu, perang dingin bukan lagi hanyalah sebuah perang ideologi, tetapi menjadi perang kecanggihan teknologi dan industri. Indonesia menjadi salah satu negara penikmat adanya peperangan tersebut, meskipun konsekuensi yang harus diambil oleh Indonesia sangat besar yaitu hutang yang melampaui batas kemampuan pembayaran. Di pertengahan 1950an Indonesia memiliki hubungan yang dekat dengan Uni Soviet. Dari kredit hingga hibah mengalir dari Uni Soviet ke Indonesia untuk pembangunan industri dan militer. Tapi, bantuan tersebut tidak banyak menghasilkan kemakmuran dan pertumbuhan industri. Begitu pula peralatan militer yang dibeli dari Uni Soviet secara kredit. Penelitian ini membahas mengenai hubungan politik ekonomi antara Indonesia dan Uni Soviet dalam kurun waktu 1955 sampai 1965. Tema ini dirasa perlu dikaji untuk mengetahui seberapa bergunanya hutang dari Uni Soviet untuk pembangunan Indonesia. Penelitian ini menggunakan sumber primer berupa: arsip-arsip pemerintah Indonesia, arsip-arsip yang dikeluarkan oleh CIA arsip yang dikeluarkan oleh pemerintah Rusia, koran, dan foto-foto. Sumber-sumber sekunder juga digunakan untuk mendukung penelitian ini, seperti: buku-buku, jurnal, artikel, dan sumber-sumber lainnya dari internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
In President Sukarno era, Indonesia became one of arena of Cold War between Uni Soviet and United States. Both of them had a same interest, to spread their influences and ideology. In a row of time, Cold War was not only an ideological war, but it turned to a war of sophisticated technologies and industries. And Indonesia got many benefits of that war, even though there was a big consequences that must be taken by Indonesia, the huge debt. In the middle of 1950, Indonesia and Uni Soviet were getting closer. Because of that, Uni Soviet gave much of loan and grant for Indonesian industry and military developments. But, the aid did not effect too much for Indonesia's industry and prosperity, nor the military assistance. This research discuss about politics and economic relation between Indonesia and Uni Soviet in 1955 till 1965. These theme is seemed necessary to be examined to understand how useful the aid was for Indonesian development. This research used primary resources such as government archives, some archives which is produced by CIA, Russian archives, newspaper, and photos. Secondary resource was also used to support this research, such as books, journals, articles,and other resources from internet which related to this research.
Kata Kunci : Perang Dingin, Uni Soviet, Indonesia, bantuan, hutang/kredit, industri, militer.