PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN MAHASISWA DI YOGYAKARTA TERHADAP ALIRAN KEAGAMAAN ISLAM SYIAH

BILAL ASADHANAYADI, Dr. Muhamad Supraja, M.Si.

2017 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Maraknya kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia, menjadikan bangsa ini disebut-sebut mengalami masa darurat intoleransi. Baik kasus intoleransi antara agama maupun kasus intoleransi antar sekte-sekte dalam agama. Konflik Sunni-Syiah menjadi satu dari ekina banyak kasus intoleransi di Indonesia. Tahun 2013 menjadi puncak konflik antar sekte-sekte dalam agama Islam, kebangkitan ISIS dan efek geoplitik di Timur Tengah diduga menjadi salah satu penyebab munculnya konflik ini ke permukaan. Di Indonesia sendiri muncul gerakan-gerakan anti Syiah untuk menolak kehadiran kelompok Syiah di Indonesia. Pada kasus yang lebih ekstrim kelompok Syiah diserang dan mengalami tindakan diskriminasi di beberapa tempat di daerah Indonesia. Hal inilah yang kemudian mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan persepsi Santri mahasiswa terhadap aliran Syiah. Secara lebih jauh peneliti ingin melihat potensi konaflik yang terjadi didalam kelompok Santri mahasiswa beraliran Sunni terhadap aliran Syiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dengan 120 responden Santri mahasiswa pada lima pondok pesantren di daerah Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persespsi Santri mahasiswa terhadap kelompok Syiah secara umum merupakan persepsi negatif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi Santri mahasiswa yaitu internalisasi nilai-nilai toleransi beragama didalam keluarga, tingkat pengetahuan tentang Syiah, internalisasi nilai-nilai toleransi beragama didalam pondok pesantren dan yang terakhir adalah tingkat toleransi beragama. Dari empat faktor, setelah dilakukan pengujian dengan SPSS maka hasilnya faktor tingkat pengetahuan tentang Syiah tidak berasosiasi dengan persepsi santri, sedangkan ketiga faktor lainnya memiliki pengaruh dan berasosiasi dengan persepsi santri mahasiswa.

A big amount of intolerance cases which is happened in Indonesia has made this nation being considered undergo intolerance emergency phase. Whether it is intolerance cases among religion groups or among sects inside a religion group. Sunni-Syiah conflict has became one of many intolerance cases that happened in Indonesia. In 2013, it had been becoming the climax of conflict among sects inside Islam religion since the revival of ISIS and geopolitic effect in the middle east was being suspected as one of the reason why this conflict arised to the surface. In Indonesia itself, anti Syiah movements appear to resist the presence of Syiah group in Indonesia. In some more extreme cases, Syiah group is being attacked and encounter discrimination action at several places or regions in Indonesia. Regarding to this cases, researcher feels the importance to do research about the perception of college student santri toward Syiah wave. Moreover, researcher wants to see the conflict potential that will happen inside college student santri group with Sunni wave toward Syiah wave. This research use quantitative approachment with survey method that being done to 120 college student santri respondents at five islamic boarding school in Yogyakarta regions. The result of this research show that college student santri perception toward Syiah group is generally negative perception. There are some factors that influence college student santri perception which are internalisation of religious tolerance values in family, knowledge level about Syiah, internalisation of religious tolerance values in islamic boarding school, and the level of religious tolerance. After being done SPSS testing to this four factors, the result shows that the factor of knowledge level about Syiah is not associated to santri perception, while three other factors are associated and having influence to college student perception.

Kata Kunci : Konflik Sunni-Syiah, Persepsi, Santri Mahasiswa, Pondok Pesantren, Potensi konflik