PENGARUH ARUS BEBAN PENGHANTAR TERHADAP SUHU KONTAK PMS LINE BAY SUTT 150 KV DI GARDU INDUK SUNYARAGI PT.PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN CIREBON

FIRDAUS FERDIAN, Ma'un Budiyanto ,S.T.,M.T.

2017 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK ELEKTRO SV

Pada instalasi sistem transmisi tenaga listrik mempunyai peralatan-peralatan standar operasi sebagai pendukung kinerjanya. Salah satunya adalah PMS atau DS (Disconnecting Switch) yang berfungsi sebagai alat yang dipergunakan untuk menyatakan visual bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja. Pemeliharaan yang baik dapat meminimalisasi gangguan peralatan serta memperpanjang umur dari PMS. Salah satu metode pemeliharaannya yaitu thermovisi, untuk memantau kondisi suhu sistem saat berbeban. PLN menggunakan dua istilah untuk membedakan waktu pemakaian listrik para pelanggannya, yaitu : Waktu Beban Puncak (WBP) dan Luar Waktu Beban Puncak (LWBP).

On the installation of power transmission systems have standard equipment operations as supporting performance. One of them is PMS or DS(Disconnecting Switch) that serves as a tool to be used to declare that a visual electrical equipment already free from the working voltage. Good maintenance can minimize disruption and extend equipment lifespan of PMS. One method of measurement are thermovision, to monitor the condition of the temperature of the system when on loads. PLN uses two terms to differentiate usage time of electricity its customers, namely: Peak Loads Time (PLT) and Beyond the Time of Peak loads (BTPL).

Kata Kunci : Thermovisi, PMS/ DS (Disconnecting Switch), Waktu Beban Puncak (WBP), Luar Waktu Beban Puncak(LWBP).