Laporkan Masalah

Pemikiran Ekonomi Politik Hizbut Tahrir Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam

NANDRA HUTOMO, Miftah Adhi Iksanto, S.I.P., MIOP

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Skripsi ini menganalisa pemikiran pengelolaan sumber daya alam milik Hizbut Tahrir. Tujuannya ialah, mengidentifikasi pemikiran pengelolaan sumber daya alam dari Hizbut Tahrir. Adapun hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah fakta bahwa di dunia politik modern saat ini, Hizbut Tahrir sebagai partai politik berhaluan Islam, memilih tidak mengikuti prosesi demokrasi elektoral. Hizbut Tahrir memiliki konsep tentang pengelolaan sumber daya alam. Pembahasan di dalam skripsi ini menjawab pertanyaan rumusan masalah tentang bagaimana pemikiran ekonomi politik pengelolaan sumber daya milik Hizbut Tahrir dalam konteks kekhalifahan. Untuk menganalisa bahasan tersebut, skripsi ini mengkerangkai teori tentang sosialisme yang ada pada diri pasal 33 Undang-Undang 1945, kapitalisme dan Islam. Pemakaian metode penelitian dari skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data yang bersifat dokumentasi. Langkah ini dipilih dikarenakan sedari awal tidak ada niatan untuk mengambil data berupa angka-angka ataupun statistik. Jadi hanya ingin mengambil data dari literatur seperti buku-buku Hizbut Tahrir dan yang berkaitan dengannya, jurnal, buletin Hizbut Tahrir, artikel di internet dan wawancara terhadap anggota Hizbut Tahrir saja. Selanjutnya, serangkaian temuan data dianalisis menggunakan metode analisa deskriptif. Prosesinya dengan memilah data-data yang sekiranya dapat digunakan sebagai basis argumen penelitian. Untuk temuan dari skripsi ini, terdapat hal menarik menurut penulis, dimana pemikiran Hizbut Tahrir tentang pengelolaan sumber daya alam tersebut memiliki kemiripan dengan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyinggung banyak permasalahan terkait pengelolaan sumber daya alam. Pasal tersebut dianggap oleh beberapa pendiri negara dan pakar mengandung ideologi sosialisme. Bahkan ada yang mengidentifikasi pasal ini sebagai penanda sosialisme Indonesia. Bila sosialisme dimaknai sebagai kuatnya posisi negara dalam pengelolaan sumber daya alam dan rakyat mendapati hasil pengelolaan dengan adil, maka pemikiran pengelolaan sumber daya alam dari Hizbut Tahrir ada kemiripan dengan semangat pasal 33 Undang-Undang 1945. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemikiran ekonomi politik pengelolaan sumber daya alam milik Hizbut Tahrir memiliki rasa sosialisme Indonesia. Sebagaimana berangkat dari hadits riwayat Ibnu Umar, yakni Nabi Muhammad SAW bersabda, Imam adalah (laksana) penggembala (pelayan). Dan dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap urusan rakyatnya. Maka negara yang notabene menjadi representasi Imam, mendapati amanah untuk mengelola sumber daya alam sebaik mungkin dalam rangka mewujudkan perekonomian masyarakat dan negara yang adil dan baik.

This research analyzes Hizbut Tahrirs political economic thought on management natural resources. The aim was to identify Hizbut Tahrirs political economic thought on management natural resources. The partys choice not to involve on democratic process such as the election became the background of this research. And also the party has the concept about management natural resources. The coverage answers the research question that questioning how does the political economic thought of Hizbut Tahrir work within the Khilafah. For analyzing this question, this research used three theoritical framework, such as the socialisms sense on the 33 article of 1945 The Constitution of Republic of Indonesia, capitalism and Islam. The research used qualitative approach with collecting many literatures. This measure was chosen largerly because there was no intention to gather statistical datas or quantitative approach. Thus, only gathering many literatures which is contain about Hizbut Tahrir such as some articles, journals, newspapers and interviewing with some members. Furthermore, some findings were analyzed with a desciptive method. The process were sorting out the datas and facts that could be used as a basic argument of this research. In terms of the findings, there is an interesting fact stating that the thought is similiar with the socialisms sense on the 33 article of 1945 The Constitution of Republic of Indonesia, in which concerning about management natural reseources as well. The article was deemed by some founding fathers and is viewed by scholars containing socialist sense. Even, theres a thesis stating that the article indicates the mark of the Indonesian Socialism. Thus, when the socialism is meant as a strongly states that could managing natural resources fairly, then the Hizbut Tahrirs thought is quite similiar with the spirit of the article. Therefore, it could be concluded that the thought has the socialist sense of Indonesia. As it is based on a hadith from Ibn Umar narrating that the Prophet Muhammad SAW said, The Imam (The Leader) is a servant. And so, he is responsible towards his peoples affairs. Then, a state that literally could be interpreted as an imam or a leader has a duty to deliver and manage natural resources as good as possible in order to create an economic settled society and a strongly state.

Kata Kunci : Hizbut Tahrir, pemikiran ekonomi politik, pengelolaan sumber daya alam, pasal 33 Undang-Undang 1945

  1. S1-2017-282852-abstract.pdf  
  2. S1-2017-282852-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-282852-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-282852-title.pdf