PENENTUAN CHART DATUM SUNGAI BARITO BERDASARKAN DATA PENGAMATAN PASANG SURUT DI TIGA STASIUN
NUR FANI HABIBAH, Bambang Kun Cahyono, S.T., M.Sc.
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESIPulau Kalimantan dikenal sebagai pulau seribu sungai. Sungai-sungai yang terdapat di Pulau Kalimantan banyak yang digunakan sebagai sarana transportasi, salah satunya adalah Sungai Barito. Sungai Barito merupakan sungai yang terbesar dan terpanjang di Kalimantan Selatan. Hal penting yang harus diketahui dalam bidang transportasi di sungai adalah kedalaman dari sungai tersebut, karena kedalaman sungai akan sangat menentukan kapal-kapal dapat melewati sungai tersebut atau tidak. Untuk menunjang hal tersebut, maka perlu adanya penentuan nilai chart datum sebagai acuan kedalaman permukaan sungai. Dalam kegiatan aplikatif ini, dilakukan penentuan nilai chart datum di Sungai Barito menggunakan data pengamatan pasang surut guna membantu keselamatan navigasi dan pelayaran di sungai tersebut. Data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah data pengamatan pasang surut, yang dilakukan oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut di Sungai Barito, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Data pengamatan pasang surut tersebut didapat dari 3 stasiun di sepanjang sungai. Letak stasiun tersebut berada pada 3 titik yang tersebar secara acak, yaitu stasiun pertama berada di Rumah Pandu, tepatnya sekitar 10,86 kilometer dari daratan. Stasiun pasang surut kedua di Dermaga PPI Aluh-aluh yang berada sekitar 20,96 kilometer dari stasiun pertama. Letak stasiun kedua ini berjarak sekitar 7,40 kilometer dari muara sungai dan berada tepat di antara aliran sungai dari Desa Aluh-aluh Kecil. Sedangkan, stasiun pasang surut ketiga berada di Dermaga Trisakti yang berjarak 22,20 kilometer dari muara sungai. Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dilakukan analisis harmonik menggunakan program t_tide pada Matlab untuk menentukan konstanta pasang surut. Adapun algoritma yang digunakan dalam program tersebut adalah hitungan kuadrat terkecil (least square). Selain itu, hasil dari analisis harmonik juga mencakup nilai dari amplitudo, fase, dan simpangan bakunya dari tiap-tiap konstanta tersebut. Berdasarkan nliai amplitudo dari konstanta pasang surut utama (K1, O1, M2, S2), dapat ditentukan tipe pasang surut yang terjadi pada Sungai Barito. Tipe pasang surut di sepanjang Sungai Barito ini adalah campuran condong harian tunggal (mix diurnal). Selain itu, dengan nilai amplitudo tiap konstanta pasang surut juga dapat dilakukan perhitungan chart datum. Dimana nilai chart datum dapat ditentukan dari selisih nilai MSL dan jarak surutan peta. Hasil dari analisis harmonik terhadap data pasang surut di tiap stasiun adalah konstanta-konstanta harmonik pasang surut. Nilai MSL yang didapatkan di stasiun Rumah Pandu, stasiun Dermaga PPI Aluh-aluh, stasiun Dermaga Trisakti berturut-turut adalah 1,91 m, 2,27 m dan 1,52 m. Nilai chart datum yang diperoleh menggunakan persamaan Indian Spring Low Water untuk stasiun Rumah Pandu, stasiun Dermaga PPI Aluh-aluh, stasiun Dermaga Trisakti berturut-turut adalah 0,5573 m, 0,9582 m, 0,2362 m terhadap nol palem. Nilai chart datum terhadap MSL untuk stasiun Rumah Pandu, stasiun Dermaga PPI Aluh-aluh, stasiun Dermaga Trisakti adalah 1,3527 m, 1,3118 m, 1,2838 m. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa semakin menjauhi muara sungai, nilai chart datum semakin rendah, yang berarti semakin kecil pengaruh pasang surut di wilayah tersebut.
Borneo Island is known as the island of a thousand rivers. Most of the rivers on the island of Borneo are used as transportation. One of the rivers used as transportation is the Barito River. Barito River is the largest and longest river in South Kalimantan. The important thing to know in the field of river transportation is the depth of the river, because the depth of the river will determine the ships can pass the river or not. To support it, it is necessary to determine the value of chart datum as a reference depth of the river surface. In this activity, the determination of chart datum in Barito River using tidal observation data to assist the safety of naviation and sailing in the river. In this activity use tidal observation data from the Hydrographic and Oceanographic Center in Barito River, Banjarmasin, South Kalimantan. Tidal observation data are obtained from three stations along the river. Three stations are randomly located, that first station is located at Rumah Pandu about 10,86 kilometer from land. The second tidal station is located at PPI aluh-aluh dock about 20,96 kilometer from first tidal station. The distance of this station from estuary is about 7,40 kilometer and located at river flow from Aluh-aluh Kecil Village.While third tidal station is located at Trisakti dock with distance about 22,20 kilometer from estuary. Based on the data, then do harmonic analysis using t_tide program on Matlab to determine tidal constants. The algorithm used in t_tide program is least squares method. The results of harmonic analysis also include values of amplitude, phase, and standard deviation from each of these tidal constants. Based on the amplitude of the main tidal harmonic constants (K1, O1, M2, S2), it can be determined the type of tidal affecting the Barito River. Tidal types along the Barito River are mixed tide prevalling diurnal. In addition, with the amplitude values of each tidal constant can also be calculated chart datum. That values of chart datum can be determined from the difference between MSL value and distance of the map (Zo). The result of harmonic analysis of tidal data at each station is tidal harmonic constants. MSL value obtained at Rumah Pandu station, PPI Aluh-aluh Dermaga station, Trisakti station respectively are 1.91 m, 2.27 m and 1.52 m. The value of chart datum obtained using the Indian Spring Low Water equation. That chart datum value at Rumah Pandu station, PPI Aluh-aluh station, Trisakti station respectively are 0.5573 m, 0.9582 m, 0.2362 m to zero palm. Chart datum value to MSL at Rumah Pandu station, PPI Aluh-aluh station, Trisakti station are 1.3527 m, 1.3118 m, 1.2838 m. Based on these results, it can be concluded that the durther away from estuary, the value of chart datum is lower, which means the smaller affect of tidal in that region.
Kata Kunci : chart datum, tidal river, harmonic analysis, Barito River.