Laporkan Masalah

PENGELOLAAN JALUR PENDAKIAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU

MANGIRING C SIBARANI, Dr. Ir. Lies Rahayu W. F., M.P

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) memiliki zona pemanfaatan yang dimanfaatkan untuk wisata pendakian dengan menetapkan jalur pendakian melalui Jalur Selo, Wekas, Cuntel, dan Tekelan. Namun masih terdapat jalur pendakian tidak resmi yang dilalui untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Penelitian pengelolaan jalur pendakian bertujuan untuk (1) mengetahui persebaran jalur pendakian tidak resmi, (2) mengetahui mekanisme pengelolaan jalur pendakian tidak resmi dan (3) membandingkan kondisi aktual jalur pendakian dan mekanisme pengelolaannya antara jalur pendakian resmi dan tidak resmi di kawasan TNGMb. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan Studi literatur. Persebaran jalur pendakian tidak resmi dianalisis menggunakan program Geographic Information System. Mekanisme pengelolaan jalur pendakian tidak resmi dan perbandingan jalur resmi dan tidak resmi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Jalur pendakian tidak resmi tersebar di Dusun Gancik, Genikan, Suwanting, Grenden, Timboa, dan Ngagrong, melalui zona rimba sepanjang 10.166 meter, zona inti sepanjang 4.214 meter, zona rehabilitasi sepanjang 2.905 meter, zona tradisional sepanjang 790 meter dan zona pemanfaatan sepanjang 25 meter. Mekanisme pengelolaan jalur pendakian tidak resmi dapat dilihat dari mekanisme pembukaan jalur, pengorganisasian pengelola, pelayanan pengunjung dan manajemen aktivitas pendakian. Jalur pendakian resmi dan tidak resmi dapat dibandingkan dari kondisi aktual jalur yaitu belum tersedianya fasilitas informasi jalur berupa peta dan zonasi kawasan di basecamp dan fasilitas plang informasi jalur di beberapa jalur pendakian tidak resmi, dan mekanisme pengelolaan jalur pendakian tidak resmi yaitu pembukaan jalur belum mempertimbangkan fungsi TNGMb sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan, kelompok pengelola jalur tidak memiliki legalitas sebagai pengelola kawasan, belum adanya kontribusi pengelola terhadap pendapatan Negara

Merbabu Mountain National Park (TNGMb) has utilization zone which is functioned for hiking tourism by setting hiking trail through Selo Track, Wekas Track, Cuntel Track, and Tekelan Track. However, there are some illegal track to reach Merbabu Mountain summit. The study of hiking trail management was purposed to (1) find out illegal hiking trail distribution, (2) find out illegal hiking trail management mechanisms, and (3) compare hiking trail actual condition and its management mechanism between legal hiking trail and illegal hiking trail in TNGMb area. Used data collection methods were observation, interview, and literature review. Illegal hiking trail distribution was analyzed using Geographic Information System program. Illegal hiking trail management mechanisms and comparison of legal trail and illegal trail was analyzed qualitative descriptively. The illegal hiking trail was distributed in Gancik Hamlet, Genikan Hamlet, Suwanting Hamlet, Grenden Hamlet, Timboa Hamlet, and Ngagrong Hamlet, through wilderness zone as far as 10.166 meters, core zone as far as 4.214 meters, rehabilitation zone as far as 2.905 meters, traditional zone as far as 790 meters, and utilization zone as far as 25 meters. The illegal hiking trail management mechanisms may be observed from trail opening mechanism, the organizing of management team, visitor services, and hiking activities management. The legal hiking trail and illegal hiking trail may be compared through trail actual condition, which there was no trail information facilities, such as map and area zoning in the basecamp, and no hiking trail signpost in some illegal hiking trails; and illegal hiking trail management mechanism, which was trail opening had not considered TNGMb function as protection and preservation area, trail management group had not had the legality as area manager, and there was no contribution of management team towards state income.

Kata Kunci : Taman Nasional Gunung Merbabu, Zona Pemanfaatan, Pengelolaan Jalur Pendakian, Kondisi aktual Jalur, Mekanisme Pengelolaan Jalur Pendakian;Merbabu Mountain National Park, Utilization Zone, Hiking Trail Management, Trail Real Condition, Hiking Trail Managem