Kualitas Perakaran Semai Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dengan Perlakuan Pemotongan Akar dan Pemberian Hormon Tumbuhan
SITI AMINAH, Ir. W.W. Winarni, M.P.;Dr Dra. Winastuti DA, M.P
2017 | Skripsi | S1 KEHUTANANGaharu merupakan tanaman hutan yang menghasilkan produk hasil hutan non kayu yang bernilai ekonomis tinggi. Kayu gubal gaharu dianggap sebagai komoditas elit yang bernilai jual sangat tinggi bahkan di pasar internasional dan sangat bermanfaat untuk keperluan industri parfum, kosmetik, serta obat-obatan, sehingga tingkat perburuan kayu gaharu di hutan alam semakin meningkat. Kegiatan perburuan yang terus menerus berlangsung tersebut dapat mengancam kelestarian gaharu. Kelestarian sumberdaya dan produksi gaharu sangat penting untuk dilakukan, sehingga secara teknis perlu didukung oleh sebuah upaya perbanyakan. Gaharu merupakan salah satu jenis yang lambat tumbuh sehingga perlu dilakukan sebuah perlakuan yang dapat mempercepat proses pertumbuhan gaharu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemotongan akar dan pemberian zat pengatur tumbuh terhadap kualitas pertumbuhan, perakaran serta kesehatan semai gaharu. Desain pertanaman dalam penelitian ini menggunakan RCBD (Randomize Completely Block Design), yang terdiri dari 4 blok, 5 perlakuan, 1 treeplot dan 10 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah ZPT-B (pemotongan akar dan ditambah zat pengatur tumbuh buatan), ZPT-S (pemotongan akar dan ditambah zat pengatur tumbuh alami serbuk), ZPT-C (pemotongan akar dan ditambah zat pengatur tumbuh alami cair), NZPT (pemotongan akar dan tidak ditambah zat pengatur tumbuh), dan kontrol (tidak dipotong dan tidak diberi zat pengatur tumbuh). Variabel yang diamati tinggi batang, jumlah daun, panjang akar, orde akar, jumlah akar dan persen hidup. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji ANOVA dan uji DMRT. Perlakuan ZPT-B (pemotongan akar dan pemberian zat pengatur tumbuh buatan) memberikan hasil paling baik dibandingkan keempat perlakuan yang lain yaitu ZPT-S, ZPT-C, NZPT, dan kontrol karena memiliki rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, dan orde akar paling tinggi yaitu berturut-turut 7,76 cm; 7,64 helai; 4,09 helai; 4,72 cm; dan 1,33 helai.
Agarwood is one of forest tree which produce high economic value of non timber product. The sapwood of Agarwood considered as an elite commodity which has a high economic value in international market and it is very useful in perfume industry, cosmetic, and medicine, which caused an exploitation in natural forest. The continously estreme harvesting of this plant would threat the existence of Agarwood. The sustainability resources and Agarwood production are important to be done, so that it needed a plant multiplication technically. Agarwood is one of slow growing species which needed a treatment to make it grow faster. The aim of this research is to find out the effect of roots cutting and plant growth regulator extending to quality of agarwood growth, roots, and Agarwood seedlings healthy. The design of this research is using Randomized Completely Block Design, which consists of 4 blocks, 5 treatments, single treeplot and 10 replication. The treatments that given are ZPT-B (root cutting treatment and artificial plant growth regulator), ZPT-S (root cutting and natural powder plant growth regulator), ZPT-C (root cutting treatment and natural liquid plant growth regulator), NZPT (root cutting treatment and not given plant growth regulator), and control (no root cutting treatment and not given plant growth regulator). The variables that observed are the plant height, leaf number, root length, roots ordo, root number, and live percent. Root cutting treatment and artificial plant growth regulator (ZPT-B) give the best result compared to other treatments are ZPT-S, ZPT-C, NZPT, and control. It shows the highest average in plant height, leaf number, root number, root length, and roots ordo, i.e. : 7,76 cm; 7,64 strands; 4,72 cm; and 1,33 strands.
Kata Kunci : Gaharu, Pemotongan Akar, Zat Pengatur Tumbuh;Agarwood, roots cutting, plant growth regulator.