PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK TAMAN KOTA DI DAERAH PERKOTAAN PURWOKERTO
TATIK TRIYANITA, Dr.rer.pol. Dyah Widiyastuti, M.CP.
2017 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPerkembangan perkotaan saat ini berfokus pada peningkatan lahan terbangun dan sebaliknya ruang terbuka hijau publik semakin berkurang. Pembangunan area perkotaan seharusnya menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dengan tetap menjaga lingkungan alamiah khususnya melalui penyediaan ruang terbuka hijau publik (RTHP) taman kota. Selain dari segi penyediaan, kualitas ruang publik seharusnya mampu memenuhi fungsi-fungsinya sehingga pemanfaatan didalamnya dapat optimal. Perkotaan Purwokerto yang terus mengalami perkembangan tengah berupaya menambah kuantitas RTH dalam bentuk taman kota guna mencapai 20% area ruang terbuka hijau publik. Idealnya, kuantitas yang terus meningkat tersebut diimbangi dengan kualitas yang baik pula sehingga taman kota selain dapat berfungsi sebagai pelestari lingkungan juga mampu menjadi sarana aktivitas sosial warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan pemanfaatan RTHP taman kota di Purwokerto serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan taman kota tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi lapangan dengan instrumen checklist, wawancara dengan pengguna taman kota menggunakan instrumen kuesioner, dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Penelitian dilakukan di 4 taman kota, yakni: Taman Balai Kemambang, Taman Andhang Pangrenan, Taman Satria, dan Taman Ahmad Yani. Analisis karakteristik fisik taman menggunakan variabel elemen vegetasi, fasilitas, kondisi fisik, dan aksesibilitas. Sementara analisis pemanfaatan taman kota menggunakan variabel karakteristik pengguna, jenis kegiatan, waktu, lokasi, dan tujuan/motivasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa taman kota aktif yakni Taman Balai Kemambang dan Taman Andhang Pangrenan memiliki kualitas karakteristik fisik yang baik karena kondisi elemen pengisi taman yang lengkap dan terpelihara serta mudah dicapai. Begitu pula dari segi pemanfaatan mampu mengakomodasi beragam kategori usia pengguna serta memungkinkan berlangsungnya aktivitas yang beragam pula. Sementara Taman Satria dan Taman Ahmad Yani yang bersifat pasif memiliki kualitas karakteristik fisik yang kurang baik karena elemen pengisi taman yang minim dan kurang terpelihara, pemanfaatannya didominasi pengguna usia remaja serta terbatasnya jenis aktivitas yang mampu diwadahi. Adapun faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pada Taman Balai Kemambang yakni elemen air, Taman Andhang Pangrenan paling dipengaruhi kelengkapan fasilitas, sementara Taman Satria dan Ahmad Yani dipengaruhi kondisi vegetasi.
Urban development nowadays focus on enhancement of built-up areas, which turn to reduces green open space. Development of urban areas should apply the principle of sustainable development by keeping natural environment, specifically on providing Public Green Open Space (PGOS) as city parks. Beside on the provision side, quality of public space should be able to keep it functions, so that it can optimize the utilization of city parks. Urban areas of Purwokerto has been enhancing city parks in order to reach out 20% public space areas. Ideally, increasing quantity of city parks should be balanced with the good quality, so that city parks are able to be used as natural conservation and social activity areas. This research aims to identify the physical characteristics and utilization of PGOS city parks in Purwokerto, also to find out factors that influenced the use of city parks. The method that used in this research was descriptive-qualitative, with techniques of data collecting: field observation with instrument checklist, interview with city parks users by using questionnaire, and indepth interview with key informant. This research was located in 4 city parks: Taman Balai Kemambang, Taman Andhang Pangrenan, Taman Satria, and Taman Ahmad Yani. Analysis of physical characteristics are using variables of vegetation, facilities, physical condition, and accessibility. While analysis of city parks utilization are using user characteristic variables, kind of activities, time, location, and aim or motivation. Results show that active city parks, Taman Andhang Pangrenan and Taman Balai Kemambang have good physical characteristics quality because of complete facilities, managed park elements, and high accessibility. Also they are able to accommodate various age and activities. Then, Taman Satria and Taman Ahmad Yani as passive parks have less quality, because of minimum facilities and managed park elements, parks utilization mostly dominated by teenagers, and the activities that occurs are also limited. This research also gets the influence factors of each park utilization: Taman Balai Kemambang mostly influenced by water elements, Taman Andhang Pangrenan influenced by completion of facilities, then Taman Satria and Taman Ahmad Yani mostly influenced by natural elements condition.
Kata Kunci : ruang terbuka hijau publik, taman kota, pemanfaatan, Purwokerto