Laporkan Masalah

DARI JAWA KE TANAH JIRAN: PERUBAHAN POLA MIGRASI BURUH ASAL JAWA KE PERKEBUNAN KARET DI MALAYA, 1902-1942

DIAN EKA FITRIANI, Dr. Agus Suwignyo, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAH

Penelitian ini membahas perpindahan buruh asal Jawa ke perkebunan-perkebunan karet di Malaya pada periode 1902-1942. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perubahan pola dalam migrasi buruh asal Jawa ke perkebunan karet di Malaya pada periode tersebut serta kaitannya dengan kondisi mereka di tempat kerja. Dalam perkembangannya, gelombang migrasi selama empat puluh tahun bukan merupakan proses yang monoton, melainkan penuh dengan dinamika. Setidaknya ada dua kali pergeseran pola migrasi buruh asal Jawa ke perkebunan karet di Malaya selama 1902-1942. Perubahan pola migrasi pertama terjadi pada permulaan abad kedua puluh sekaligus mengawali gelombang migrasi. Perubahan ini merupakan dampak langsung dari hubungan permintaan-penawaran antara Jawa dan Malaya yang muncul akibat perkembangan ekonomi dan demografi di kedua wilayah pada abad kesembilan belas. Ciri penting dari perubahaan pertama adalah kehadiran pemerintah kolonial dengan peraturan-peraturan perburuhannya yang ambivalen, peran pihak perantara yang diatur oleh pemerintah, dan munculnya golongan buruh baru berupa buruh kontrak (indentured labour). Perubahan kedua berkaitan erat dengan penghapusan penal sanction bagi buruh asal Jawa di Malaya pada 1932. Penghapusan yang merupakan kelanjutan dari proses serupa di Hindia Belanda tersebut berimplikasi pada pergantian buruh kontrak menjadi buruh. Lebih lanjut lagi, dinamika sepanjang periode 1902-1942 tersebut memberikan efek bagi buruh asal Jawa di Malaya, khususnya terkait dengan kondisi terkait kontrak dan perasaan nyaman dalam bekerja.

This research focuses on the migration of Javanese labour to rubber plantations in Malaya during the period of 1902-1942. By employing a historical method, this research aims to narrate the alteration of Javanese labour migration pattern to Malaya and its relation to the condition of the labourer. The migration was not a monotonous process, yet a dynamic one. There are at least two main alterations in the pattern of Javanese migration to the rubber plantations in Malaya in the 1902-1942. The first alteration, to begin the migration process, occurred in the early of 20th century. It was a direct impact of the demand-supply relationship between Java and Malaya emerging as the consequence of economic and demographic situations in those areas since the 19th century. The important remarks from the first alteration were the presence of colonial governments with their ambivalent labour ordinances, the role of brokers who were under the government regulations, and the appearance of contract labourer (indentured labour) as the new type of labour. The second alteration was strongly related to the abolition of penal sanction to Javanese labour in Malaya in 1932. The abolition, which was the continuation of similar process happening in the Dutch East Indie two years before, initiated the alteration of contract labourer to labourer. Moreover, the dynamics in the period of 1902-1942 influenced the condition of Javanese labour in the rubber plantations in Malaya, especially on the labour contract and enjoyment of the labour.

Kata Kunci : pola migrasi, buruh asal Jawa, buruh kontrak, penal sanction

  1. S1-2017-328971-abstract.pdf  
  2. S1-2017-328971-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-328971-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-328971-title.pdf