Laporkan Masalah

Perkembangan Industri Pakaian Jadi (Garmen) di Wilayah Kabupaten Boyolali

NOVIA VAJARWATI, Widyasari Her Nugrahandika, S.T., M.Sc.,

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pada umumnya, perkembangan suatu industri dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu perkembangan industri yang berhaluan dekat dengan bahan baku, berhaluan dengan tenaga kerja, dan juga berhaluan dekat dengan pasar. Perkembangan industri yang terjadi secara pesat di Kabupaten Boyolali merupakan jenis industri pakaian jadi/garmen. Pada awal perkembangannya, industri pakaian jadi/garmen ini telah berkembang di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Pada kurun waktu 2010 sampai sekarang ini, banyak industri pakaian jadi/garmen di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta yang gulung tikar dan diketahui bahwa beberapa industri tersebut merelokasi industrinya ke wilayah Jawa Tengah tidak terkecuali Kabupaten Boyolali. Maka dari itu, penelitian dengan judul Perkembangan Industri Pakaian Jadi (Garmen) di Wilayah Kabupaten Boyolali ini menjelaskan terkait fenomena perkembangan industri tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif dengan penjelasan secara deskripsi dan eksploratif. Identifikasi perkembangan industri pakaian jadi/garmen di wilayah Kabupaten Boyolali akan dianalisis dari aspek keruangan dan dari aspek peningkatan ekonomi daerah sebagai analisis internal kemudian akan analisis dari aspek komparatif wilayah sebagai analisis eksternal. Dari aspek komparatif wilayah, nantinya juga akan menunjukkan adanya faktor yang memengaruhi mengapa pergeserah lokasi perkembangan industri pakaian jadi/garmen sekarang ini terjadi di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan industri pakaian jadi/garmen di wilayah Kabupaten Boyolali dipengaruhi karena adanya pergeseran lokasi industri foot-loose (industri yang tidak terikat dengan bahan baku maupun lokasi pangsa pasar). Dari sisi keruangan menunjukkan bahwa perkembangan industri tersebut telah didukung dengan adanya perluasan lahan peruntukan industri di Kabupaten Boyolali. Kemudian, dari sisi daya saing perkembangan industri tersebut didukung oleh potensi keunggulan komparatif di bidang upah tenaga kerja yang murah dan harga lahan yang masih sangat terjangkau bila dibandingkan dengan daerah yang terlebih dahulu berkembang sektor industrinya. Perkembangan industri pakaian jadi/garmen dilihat dari sisi peningkatan ekonomi daerah menunjukkan adanya pergeseran struktur ekonomi dominan yaitu dari sektor pertanian ke sektor industri pengolahan.

In general, the development of an industry can be seen from three approaches, namely the development of industry that is close to raw materials, labor-intensive, and also close to the market. The rapid industrial development in Boyolali Regency is a garment industry. At the beginning of garment industry development has grown in West Java and DKI Jakarta. In the period of 2010 until now, many garment industries in West Java and DKI Jakarta are out of business and it is known that some of these industries are relocating their industries to Central Java and Boyolali Regency. Therefore, the study entitled "Garment Industry Development in Boyolali Regency" This explains the phenomenon related to the development of the industry. This research uses qualitative deductive method with explanative and explanative description. The identification of the garment industry development in Boyolali Regency will be analyzed from the spatial aspect and from the aspect of the regional economic improvement as an internal analysis and then the analysis of the comparative aspects of the region as an external analysis. From the comparative aspect of the region, it will also show the factors that influence why the location of the development of garment industry is now happening in Boyolali District. The results of this study indicate that the development garment industry in Boyolali district is influenced by the shifting location of foot-loose industry (industries that are not bound by raw materials and market share location). From the spatial side shows that the industrial development has been supported by the expansion of industrial allotment land in Boyolali regency. Then, in terms of competitiveness of industrial development is supported by the potential of comparative advantage in the field of cheap labor wages and the price of land that is still very affordable when compared with the area that first developed the industrial sector. The garment industry development seen from the side of the regional economic improvement shows the shift of the dominant economic structure that is from the agricultural sector to the manufacturing sector.

Kata Kunci : Perkembangan wilayah, industri foot-loose, faktor pengaruh

  1. S1-2017-347983-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347983-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347983-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347983-title.pdf