PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP PRODUK JAMU TRADISIONAL YANG TIDAK MEMILIKI IZIN EDAR DI KOTA YOGYAKARTA
DIO AULIA SANDY, Murti Pramuwardhani Dewi, S.H., M.Hum.
2017 | Skripsi | S1 ILMU HUKUMPerkembangan zaman yang semakin pesat membuat jamu tradisional yang beredar menjadi bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. hal ini menjadi alasan banyaknya pelaku usaha yang berlomba-lomba membuat produk jamu tradisional dengan menawarkan berbagai macam khasiat yang dikandungnya. Namun, dibalik berkembang pesatnya usaha jamu tradisional, masih banyak terdapat kekecewaan dan rasa tidak puas konsumen atas produk yang dijual oleh pelaku usaha yang dinilai merugikan konsumen oleh sebab tidak memiliki izin yang dapat menjami keselamatan dan keamanan konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat yuridis empiris. Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh yang diperoleh dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah penelusuan berbagai dokumen beserta bahan-bahan pustaka yang berkaitan untuk penelitian kepustakaan dan melakukan wawancara secara langsung terhadap responden maupun narasumber untuk penelitian lapangan. Analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan uraian bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap konsumen jamu tradisional adalah berupa perlindungan hukum secara preventif dengan menerapkan asas-asas perlindungan konsumen dan dapat berupa perlindungan hukum secara represif dengan dijatuhkan sanksi kepada pelaku usaha apabila melanggar ketentuan mengenai perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha dan tanggung pelaku usaha berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, serta upaya yang dapat dilakukan oleh konsumen jamu tradisional adalah upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan dengan melalui pengaduan dan tindak lanjut perbaikan yang disediakan oleh BBPOM dan LKY atau dengan upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan maupun badan penyelesaian sengketa konsumen sebagai upaya untuk mepertahankan hak-hak yang dimiliki oleh konsumen.
increasingly rapid development of the times that make traditional herbal medicine circulated into various tailored to the needs of consumers. this is the reason many businesses are competing to make traditional herbal products by offering various properties they contain. However, behind the rapid growth of traditional herbal medicine business, there are still a lot of disappointment and dissatisfaction of consumers for products sold by the business are considered detrimental to consumers and therefore do not have permission to secure community safety and security of consumers. This research is juridical empirical. The type of data in this study are primary data and secondary data obtained from field research and library research. The data collection technique used is penelusuan various documents along with library materials related to the research literature and conduct direct interviews with respondents and resource persons for the field research. Analysis of the data used is a qualitative method that produces descriptive qualitative description. The results showed that the legal protection of consumers of traditional herbal medicine is a form of legal protection preventively to apply the principles of consumer protection and can be either legal protection repressive with the imposed sanctions to businesses if the violation of the provisions concerning prohibited for businesses and sole entrepreneurs based on the Law on consumer Protection, as well as the efforts to be made by consumers of traditional herbal medicine is mediation outside the courts through the complaints and the improvements it is provided by BBPOM and LKY or by mediation through the court or agency consumer dispute resolution as an attempt to defend the rights owned by the consumer.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Perlindungan Konsumen, Penyelesaian Sengketa, Jamu Tradisional.