Studi Perbandingan Twitter dan Telegram Bot Sebagai Media Komunikasi Data Internet of Things
MUHAMMAD AGUS SALIM, Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc.
2017 | Skripsi | S1 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASIDalam skala besar Internet of Things membutuhkan platform khusus untuk komunikasi data server dan klien. Media sosial seperti Twitter dan Telegram adalah salah satu platform yang dapat digunakan sebagai media komunikasi data Internet of Things. Kedua media sosial ini menyediakan bot API yang membuat pengguna dapat mengakses sebagian data pada server. Keduanya memiliki perbedaan infrastruktur, Telegram berbasis mobile chat sedangkan Twitter berbasis web. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada penelitian ini bot API kedua media sosial diintegrasikan dengan PC untuk diuji coba menggunakan skenario-skenario komunikasi data Internet of Things. Pengujian bertujuan untuk mencari tahu seberapa jauh API Twitter dan Telegram bot dapat digunakan sebagai media komunikasi data Internet of Things. Pengujian meliputi tiga skenario yaitu, pengiriman ke banyak klien, pengiriman dengan variasi payload, dan pengiriman tanpa delay. Masing-masing memiliki parameter penting yang dibutuhkan dalam komunikasi data Internet of Things. Hasil penelitian membuktikan bahwa API Telegram bot lebih baik saat digunakan sebagai komunikasi data Internet of Things dimana kebutuhan waktu pengiriman ke banyak klien membutuhkan waktu nol hingga satu detik apabila menggunakan grup, sedangkan kebutuhan data minimal hanya 1.121 bytes tiap pengiriman, dan kontinuitas pengiriman data dapat terjamin.
In large scale, Internet of Things (IoT) requires particular platform for data communication between server and client. Social media such as Twitter and Telegram is among platform that can be used as IoT data communication. Twitter and Telegram provide bot APIs which make developer able to access some data from server. Both API have advantages and disadvantages because of different infrastructure, Telegram based on mobile chat and Twitter is web-based. In this research both APIs will be integrated with PC to be tested using scenarios of Internet of Things data communication. Purpose for this test is to find how far API Twitter and Telegram bot can be used as IoT data communication. Testing includes three scenarios which are delivery to multiple clients, delivery with payload variations, and delivery without delay. Each scenario has important parameters that is related with Internet of Things data communication. The result proves that Telegram bot API is better when used as IoT data communication, where the need of sending time to many clients take zero to one seconds when using group, while the minimum bandwidth is about 1.121 bytes per shipment, and data transmission continuity can be guaranteed.
Kata Kunci : Komunikasi Data, Internet of Things, Twitter Bot, Telegram Bot