AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOLIK DAN FRAKSI METANOL-KLOROFORM RUMPUT LAUT COKLAT (Hormophysa cuneiformis (J.F. Gmelin) P.C. Silva) DENGAN METODE BETA CAROTENE BLEACHING

DITA FADHILAH, Dr. rer. nat. Endang Lukitaningsih, M.Si., Apt; Dr. Arief Nurrochmad, M.Si., M.Sc., Apt

2017 | Skripsi | S1 FARMASI

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan alami diketahui mempunyai efek negatif yang lebih rendah dibandingkan dengan antioksidan sintetik. Rumput laut coklat (Hormophysa cuneiformis (J.F.Gmelin) P.C.Silva) mengandung fukosantin yang bersifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari fukosantin dalam rumput laut coklat (H. cuneiformis) menggunakan metode Beta Carotene Bleaching (BCB). Rumput laut coklat (H. cuneiformis) dimaserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilakukan fraksinasi dengan metode kromatografi kolom menggunakan fase gerak metanol:kloroform (9:1 v/v). Setelah itu ekstrak etanolik dan fraksi metanol-kloroform H. cuneiformis dianalisis keberadaan fukosantinnya menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) serta dianalisis kadar fukosantin menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Selanjutnya, ekstrak etanolik dan fraksi metanol-kloroform H. cuneiformis diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode Beta Carotene Bleaching (BCB). Parameter aktivitas antioksidan dinyatakan dalam IC50 dan dianalisis statistik menggunakan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat aktivitas antioksidan pada ekstrak etanolik dan fraksi metanol-kloroform H. cuneiformis. Ekstrak etanolik H. cuneiformis mempunyai nilai IC50 sebesar 58,53 (SD 0,49) mikrogram/mL dimana nilai ini lebih besar dari fraksi metanol-kloroform H. cuneiformis yang mempunyai IC50 sebesar 496,4(SD 3,0) µg/mL. Pembanding yang digunakan adalah butylated hydroxy toluene (BHT) yang mempunyai nilai IC50 sebesar 27,93 (SD 0,09) mikrogram/mL (p> 0,05). Ekstrak etanolik H. cuneiformis termasuk golongan antioksidan kuat sedangkan fraksi metanol-kloroform H. cuneiformis sebagai antioksidan lemah dengan metode Beta Carotene Bleaching (BCB).

Antioxidant is considered as compound with capacity in inhibiting oxidative reaction. The natural antioxidants show negative effects lower than the synthetics. Brown sea weed (Hormophysa cuneiformis (J.F.Gmelin) P.C.Silva) contains fucoxanthin as an antioxidant. This recent study was intended to observe antioxidant capacity of fucoxanthin in brown seaweed using beta carotene bleaching (BCB) method. Brown seaweed was macerated using ethanol 96% followed by column chromatography for fractionation purpose. As mobile phase was methanol:chloroform (9:1 v/v). Subsequently, ethanolic extract and methanol-chloroform fraction were analysed to evaluate the existence of fucoxanthin using thin layer chromatography. High performance chromatography was employed to determine the concentration of fucoxanthin. BCB was done to measure antioxidant activity of both in term of IC50 and analysed statistically using Kruskal-Wallis test. The results inform us that ethanolic extract and methanol-chloroform fraction have antioxidant activity. IC50 of ethanolic extract and methanol-chloroform are 58,53 (SD 0,49) mikrogram/mL and 496,4 (SD 3,0) mikrogram/mL, respectively. As standard, we used BHT which gives IC50 27,93 (SD 0,09) mikrogram/mL (p> 0,05). Relative to BHT, ethanolic extract of is considered as strong antioxidant, while methanol-chlorofom is less active.

Kata Kunci : Hormophysa cuneiformis, antioksidan, fukosantin, Beta Carotene Bleaching / Hormophysa cuneiformis, antioxidant, fucoxanthin, Beta Carotene Bleaching