Laporkan Masalah

Pengembangan Bata Ringan Agregat Breksi Batu Apung dengan Foam Agent

SATYA YOGA PAMUNGKAS, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) merupakan bahan penyusun dinding yang sudah banyak digunakan di masyarakat. Bata ringan adalah suatu teknologi untuk menciptakan agar berat struktur suatu bangunan menjadi lebih ringan. Biaya pekerjaan yang tinggi membuat penggunaanya bata ringan tidak maksimal. Bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete) merupakan alternatif bata ringan pengganti bata ringan AAC karena memiliki spesifikasi yang hampir sama akan tetapi memiliki biaya pasang yang lebih murah. Bata ringan agregat breksi batu apung dengan campuran foam merupakan salah satu jenis dari CLC. Penelitian mengenai bata ringan dengan agregat halus breksi batu apung dan foam bertujuan untuk mendapatkan komposisi bahan penyusun yang paling optimum dengan berat jenis yang ringan dan kekuatan yang mendekati bata merah dan bata ringan AAC. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa variasi komposisi bahan semen, breksi batu apung, air, dan foam. Komposisi variasi perbandingan semen dan breksi yang digunakan adalah 1 : 2 dan 1 : 3 dengan nilai fas 1,5 dan variasi persentase foam 40%; 50%; dan 60%. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian adalah uji kuat tekan, uji kuat tarik, uji daya serap air, dan pemeriksaan berat jenis beton. Hasil pengujian yang diperoleh dari penelitian bata ringan agregat breksi batu apung adalah kuat tekan tertinggi memiliki nilai 0,990 MPa (1:2 40%) dan terendah 0,057 MPa (1:3 50%). Kuat tarik tertinggi memiliki nilai 0,1265 MPa (1:2 40%) dan terendah 0,0441 MPa (1:3 60%). Daya serap air terendah memiliki nilai 47,04 % (1:2 40%) dan tertinggi 109,16 % (1:3 50%). Berat jenis terendah memiliki nilai 0,87 gr/cm3 (1:2 50%) dan tertinggi 1,17 gr/cm3 (1:3 60%). Nilai kuat tekan bata ringan foam agent agregat breksi lebih rendah dibanding bata merah dan batako. Nilai tersebut tidak memenuhi persyaratan minimal bata merah sesuai SNI 15-2094-2000 sebesar 5 Mpa dan persyaratan minimal batako sesuai SNI 03-0349-1989 Tingkat Mutu IV sebesar 2,5 Mpa.

AAC (Autoclaved Aerated Concrete) lightweight brick is a building material that has been widely used in the community. Lightweight brick is a technology to make the buildings structure weight becomes lighter. The high of working cost makes the use of lightweight brick is not maximal. CLC (Cellular Lightweight Concrete) lightweight brick is an alternative lightweight brick to AAC lightweight brick because have almost the same specifications but has a cheaper working cost. Lightweight brick with aggregate of pumice breccia stone with foam mixture is one type of CLC. The study of lightweight brick with fine aggregate of pumice breccia stone with foam aims to obtain the most optimum material compositions strengths and lighter densities that approach the red brick and AAC lightweight bricks. This research was conducted using several variations of cement composition, pumice breccia stone, water, and foam. The composition of cement and breccia variations used are 1: 2 and 1: 3 with fas 1,5 and percentage of foam 40%; 50%; And 60%. Conducted test in this study are compressive strength test, tensile strength test, water absorption test, and specific gravity test of lightweight brick. The results of the test obtained from the lightweight brick with aggregate of pumice breccia stone with foam mixture has the highest compressive strength 0.990 MPa (1: 2 40%) and the lowest 0.057 MPa (1: 3 50%). The highest tensile strength 0.1265 MPa (1: 2 40%) and the lowest 0.0441 MPa (1: 3 60%). The lowest water absorption rate 47.04% (1: 2 40%) and the highest 109.16% (1: 3 50%). The lowest density 0.87 gr / cm3 (1: 2 50%) and the highest 1.17 gr / cm3 (1: 3 60%). The compressive strength value of lightweight brick with aggregate of pumice breccia stone with foam mixture is lower than that of red brick and brick. The value does not meet the minimum requirements of red brick according to SNI 15-2094-2000 that was 5 MPa and minimum requirements of brick according to SNI 03-0349-1989 Quality Level IV that was 2.5 Mpa.

Kata Kunci : bata ringan, Cellular Lightweight Concrete (CLC), foam, foam agent, breksi batu apung