Laporkan Masalah

Laporan Tugas Akhir Evaluasi Sanitasi Bangunan, Peralatan dan Higiene Karyawan Ruang Produksi Ekstrak PT. Jamu Air Mancur Palur

SYARIFAH NUR H M A, Dr. Wagiman STP, M.Si

2017 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI SV

Industri obat tradisional seperti industri jamu harus memperhatikan keamanan dari produk yang dihasilkan seperti penerapan sanitasi dan higiene. Sanitasi dan higiene di industri sangat penting untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada produk sehingga aman dan layak untuk dikonsumsi. Penilaian kesesuaian keadaan di PT Jamu Air Mancur dilakukan dengan membandingkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.1380 mengenai pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik yang terkait dengan pelaksanaan sanitasi bangunan dan peralatan serta higiene karyawan. Penilaian dilakukan di ruang produksi ekstrak khususnya pada produk jamu pil bersalin. Dilanjutkan dengan menganalisis penyimpangan yang terjadi menggunakan diagram Pareto untuk mengetahui penyebab penyimpangan utama, metode 5 whys dan diagram Ishikawa untuk mengetahui akar masalah. Hasil penilaian kemudian dihitung persentasenya dan diperoleh bahwa sanitasi bangunan sebesar 75% sesuai dan 25% tidak sesuai, pada sanitasi peralatan diperoleh sebesar 75% sesuai dan 25% tidak sesuai serta pada higiene karyawan diperoleh sebesar 62.5% sesuai dan 37.5% tidak sesuai yang dibandingkan dengan CPOTB. Penyimpangan terbesar yang diperoleh dari diagram pareto yaitu pada higiene karyawan. Hasil dari 5 whys dan diagram Ishikawa menyebutkan bahwa penyebab penyimpangan higiene karyawan disebabkan oleh faktor manusia, metode, lingkungan dan material. Faktor yang paling berpengaruh yaitu metode karena peraturan dan jobdesk yang tidak jelas sehingga menyebabkan banyak penyimpangan terjadi.

Traditional drug industry such as herbs industry should pay attention to the safety of product like implementation of sanitation and hygiene. Sanitation and hygiene are very important to avoid any contamination of product, so the products are safe dan worth for consumption. Evaluation of conformity in PT Jamu Air Mancur condition was compared with the Regulation National Agency of Drug and Food of the Republic of Indonesia (BPOM RI) Number HK.00.05.4.1380 year 2005 about guidance on how to produce the good traditional herbs that related to implementation of building sanitation, equipment sanitation and employees hygiene. Evaluation has been done in extract room especially herbal product for women after giving birth. Then proceed with the Pareto diagram to determine the main deviation, 5 whys and Ishikawa method to determine the root cause. The result of assessment then calculated for the percentage and it obtained that building sanitation had 75% suitable and 25% incompatibility, equipment sanitation obtained 75% suitable and 25% incompatibility and employees hygiene obtained 62,5% suitable and 37.5% incompatibility that compared with the BPOM rules. The main problem of that deviation from pareto diagram was caused by employees hygiene factor. Root cause from 5 whys method and Ishikawa diagram have shown that the deviation was caused by manpower factor, method factor, environment factor and material factor. The most influential factor was methods factor because of the unclear rules and jobdesk.

Kata Kunci : Sanitasi, higiene, peraturan BPOM, diagram Pareto, metode 5 Whys, diagram Ishikawa, Sanitation, hygiene, BPOM regulation, Pareto diagram, 5 Whys method, Ishikawa diagram

  1. D3-2017-368715-abstract.pdf  
  2. D3-2017-368715-bibliography.pdf  
  3. D3-2017-368715-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2017-368715-title.pdf