Penyusunan Guidelines Transit-Oriented Development (TOD) Di Kawasan Perkotaan Mebidangro
MUHAMMAD FACHRI ARDIANSYAH, M. Sani Roychansyah, ST, M.Eng, D.Eng
2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAPenetapan Kawasan Perkotaan Mebidangro menjadi Kawasan Strategis Nasional bertujuan untuk membentuk kinerja yang baik dalam rangka membangun kerja sama ekonomi subregional. Hal tersebut menjadikan kawasan ini diprioritaskan pembangunannya. Kondisi eksisting kawasan yang sprawl dengan tingkat urbanisasi yang masih kecil, serta jarak antar pusat kegiatan yang cukup jauh menjadi tantangan pembanguan. Dalam rangka membangun integrasi yang optimal antar kawasan, pemerintah telah merumuskan konsep TOD sebagai salah satu strategi pembangunan, diikuti dengan perbaikan sistem transportasi umum berbasis rel dan bus. Akan tetapi, belum adanya model pengembangan TOD lanjutan menjadi hambatan dalam mengimplementasikan rencana tersebut. Penyusunan guidelines TOD Kawasan Perkotaan Mebidangro sangat diperlukan untuk proses implementasinya. Metode umum yang digunakan adalah Soft System Methodology. Konsep TOD yang diusulkan didasari pada konsep 5D (Destination, Distance to Transit, Density, Diversity, dan Design). Penyusunan guidelines TOD dimulai dengan mengidentifikasi lokasi potensial pengembangan TOD. Selanjutnya, dilakukan survei untuk menentukan titik transit yang dideliniasi dengan radius kawasan tertentu. Tahap selanjutnya adalah penentuan tipologi kawasan transit. Pengelompokan berdasarkan tipologi berguna untuk mempermudah pengembangan kawasan transit. Penyusunan guidelines TOD didasari pada tipologi. Dasar penentuan guidelines adalah teori, konsep, serta preseden guidelines TOD yang sudah ada. Metode Delfi digunakan pada tahap penyusunan guidelines perubahan. Proses ini dimulai dengan melakukan wawancara kepada para pakar yang berasal dari instansi pemerintahan dan akademisi. Hasil akhir dari penulisan ini berupa guidelines TOD Kawasan Perkotaan Mebidangro.
The establishment of Mebidangro Urban Area becomes National Strategic Region aims to establish a good performance in order to build subregional economic cooperation. It makes the development of this region in high priority. The existing sprawl condition with the low urbanization level, and the distance between the center of activity is quite far become the development challenges. In order to create an optimal integration between regions, the government has formulated the concept of TOD as one of the strategies of development, followed by improvement of rail-based public transport system and buses. However, the lack of advanced TOD development model become the obstacle in implementing the plan. Drafting TOD guidelines of Mebidangro Urban Area indispensable for the implementation process. The general method used is the Soft Systems Methodology. TOD proposed concept is based on the 5D (Destination, Distance to Transit, Density, Diversity, and Design). Preparation of guidelines TOD begins with the identifying potential sites for TOD development. Then conducted a survey to determine the transit point delineated with a radius of a specific area. The next stage is to determine the transit area typology. Classification of the TOD by typology is useful to facilitate the development of a transit site. TOD Guidelines are grouped into several typologies. Basis for determining the guidelines are theories, concepts, and TOD guidelines precedents. Delphi method is used in the preparation stage of change guidelines. The process begins with doing interviews to the experts from government agencies and academics. The result of this paper is the TOD guidelines of Mebidangro Urban Area.
Kata Kunci : Metode Delphi, Guidelines, Kawasan Perkotaan Mebidangro, Transit Oriented Development, Transportasi Umum