PENGARUH PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK TERHADAP SATIETY

LIA IRAWATI, A. Fahmy Arif Tsani, S.Gz, M.Sc., Ika Ratna Palupi, S.Gz, M.Sc, Dietisien

2017 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar belakang: Gizi lebih dan obesitas menjadi permasalahan di banyak negara termasuk Indonesia. Prevalensi obesitas pada populasi berumur 18 tahun keatas terus meningkat setiap tahunnya. Faktor diet yaitu pemilihan jenis makanan yang kurang sesuai dengan prinsip gizi seimbang menjadi penyebab obesitas. Makronutrien berbeda dapat menghasilkan efek yang berbeda terhadap satiety. Lemak dengan densitas energi yang lebih rendah dibandingkan protein dan karbohidrat memiliki faktor “fullness” yang tidak bertahan terlalu lama. Di sisi lain, lemak memiliki manfaat bagi tubuh. Sehingga, diperlukan strategi pemilihan makanan dengan zat gizi lemak dalam hal jenis dan jumlah yang tepat dapat untuk memperpanjang waktu satiety untuk mengurangi risiko obesitas. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian diet tinggi SFA, diet tinggi MUFA dan diet tinggi PUFA terhadap satiety. Metode: Dua puluh tiga subjek berusia lebih dari 18 tahun berpartisipasi dalam penelitian jenis eksperimental dengan pre-post design group dari 3 jenis makanan isokalori: tinggi SFA dari minyak kelapa sawit, tinggi MUFA dari minyak kanola, dan tinggi PUFA dari minyak kacang kedelai. Komponen satiety diukur dengan menggunakan kuesioner VAS (Visual Analogue Scale). Hasil: Tidak terdapat perbedaan signifikan (P> 0,05) pada keempat komponen satiety yang dibandingkan antara intervensi tinggi lemak SFA, tinggi lemak MUFA dan tinggi lemak PUFA. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan pengaruh pemberian diet tinggi SFA, diet tinggi MUFA dengan diet tinggi PUFA terhadap satiety. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh diet tinggi lemak dengan jenis asam lemak berbeda terhadap satiety dengan jangka waktu lebih lama (lebih dari 3 jam).

Background: Overnutrition and obesity become a problem in many countries including Indonesia. Prevalence of obesity in people aged 18 and above continues to increase each year. The diet factor, which is the choice of food that is less in line with the principle of a balanced diet, is the cause of obesity. Different macronutrients can produce different effects on satiety. Fat with lower energy density than protein and carbohydrates has a "fullness" factor that does not last long. On the other hand, fat has benefits to the body. As a result, a dietary selection strategy with fatty substances is required in terms of the right type and amount to prolong satiety time to reduce the risk of obesity. Objective: To know the difference effect between high SFA diet, high MUFA diet and high PUFA diet on satiety. Methods: Twenty-three healthy subjects over 18 years of age participated in experimental research with pre-post design group of three isocaloric meals: high in saturated fatty acids from palm oil, high in monounsaturated fatty acids from canola oil, and high polyunsaturated fatty acids from soybean oil. The satiety component is measured by using the VAS (Visual Analogue Scale) questionnaire. Result: There were no significant differences (P> 0.05) in the four satiety components compared between high-fat SFA diet interventions, high-fat MUFA diet and high-fat PUFA diet. Conclusion: There was no difference in the effect of high SFA diet, high MUFA diet with high-PUFA diet to satiety. Further research is needed to find out the effect of high-fat diet with different fatty acids on satiety with longer duration (more than three hours).

Kata Kunci : satiety, lemak, SFA, MUFA, PUFA