PENGARUH PEMBERIAN DIET TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN SATIETY
SCHOLASTICA AVELIA WIDOWATI, A. Fahmy Arif Tsani, S.Gz, M.Sc; Dr. dr. Emy Huriyati, M.Kes
2017 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATANLatar Belakang : Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang semakin meningkat setiap tahunnya, tidak hanya di negara maju namun juga di negara berkembang salah satunya di Indonesia. Menurut WHO, adanya perubahan sosial, gaya hidup, pertumbuhan ekonomi, modernisasi, urbanisasi dan globalisasi dari pasar makanan menjadi penyebab terjadinya obesitas. Untuk mencegah terjadinya obesitas, salah satunya yakni dengan memilih makanan dengan zat gizi yang tepat sehingga dapat mempengaruhi satiety atau rentang waktu rasa kenyang setelah makan sampai merasakan lapar kembali. Pengaturan rentang waktu rasa kenyang berguna untuk mencegah konsumsi makan yang berlebihan. Indeks glikemik yang berbeda dalam makanan sumber karbohidrat dapat memiliki pengaruh yang berbeda terhadap satiety. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian diet tinggi karbohidrat dengan indeks glikemik (IG) tinggi dan indeks glikemik rendah terhadap perubahan kadar glukosa darah dan satiety. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan pre-post group design. Sebanyak 23 orang berusia 20-23 tahun diberikan dua test meal isoenergi yakni test meal tinggi karbohidrat dengan IG tinggi dan test meal tinggi karbohidrat dengan IG rendah. Sebelum dan setelah dua jam mengonsumsi test meal, dilakukan pengukuran glukosa darah pada subjek. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner Visual Analogue Scale (VAS) sebelum makan, pada menit ke-0, dan setiap 30 menit hingga menit ke-180. Data dianalisis dengan menggunakan uji independent sample t-test dan paired t-test. Hasil : Test meal tinggi karbohidrat dengan IG rendah cenderung memiliki tingkat satiety yang lebih tinggi dibanding dengan IG tinggi, walaupun tidak signifikan secara statistik (p>0,05). Sementara itu tidak terdapat perbedaan signifikan pula terhadap glukosa darah antar kedua test meal. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara IG tinggi dan IG rendah terhadap glukosa darah dan satiety.
Background: Obesity is one of the nutritional problems that are increasing every year, not only in developed countries but also in developing countries, one of them in Indonesia. According to WHO, the changing social, lifestyle, economic growth, modernization, urbanization and globalization of the food market to be the cause of obesity. To prevent obesity, one of them by choosing foods with the right nutrients that may affect satiety or feeling full span of time after eating to feel hungry again. Time span setting of satiety is useful to prevent excessive food intake. Different glycemic index in carbohydrate source foods can have different effects on satiety. Objective: To determine the effect of high-carbohydrate diet with high glycemic index (GI) and low glycemic index to changes in blood glucose and satiety. Methods: This research uses experimental study with pre-post group design. A total of 23 people aged 20-23 years are given two isoenergy test meals, the high-carbohydrate test meal with high GI and high-carbohydrate test meal with low GI. Before and after two hours of taking the test meal, blood glucose measurements were taken on the subject. The subjects were asked to fill out a questionnaire Visual Analogue Scale (VAS) before meals, 0 minutes, and every 30 minutes to 180 minutes. Results: Test meal high carbohydrates with low GI tend to have higher levels of satiety when compared to high GI, although not statistically significant. Meanwhile there was no significant difference in blood glucose was between the two test meal. Conclusion: There was no significant difference between high GI and low GI on blood glucose and satiety
Kata Kunci : : indeks glikemik, glukosa darah, satiety