DIAGNOSA PENYAKIT KOKSIDIOSIS DENGAN UJI WITHLOCK DAN KASUS KOKSIDIOSIS PADA KAMBING DI BALAI BESAR VETERINER (BBVet) WATES PERIODE 2010 SAMPAI 2016

DIKA BAGAS HANANTA, Dr. Drh. Yuli Purwandari K, MP.

2017 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN SV

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui diagnosa koksidiosis denganuji Withlock dan tingkat kejadian Koksidiosis pada kambing antara Tahun 2010 sampai 2016. Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 14 Oktober 2016. Kegiatan dimulai pukul 07.30 dan selesai pukul 16.00. Data diperoleh dari praktek secara langsung di laboratorium Parasitologi, melihat data di laboratorium Epidemiologi, dan dengan mendokumentasikan beberapa objek dalam bentuk gambar foto.Berdasarkan data kejadian penyakit koksidiosis yang tercatat di Balai Besar Veteriner berupa feses kambing dan yang tercatat positif uji tahun 2010 sebesar 81%; tahun 2011 sebesar 64%; tahun 2012 sebesar 73%; tahun 2013sebesar (36%); tahun 2014 sebesar32%; tahun 2015 sebesar 24% dan tahun 2016 sebesar 55%. Penyakit Koksidiosis tertinggi pada tahun 2010 dengan positif uji mencapai 81%, sedangkan penyakit koksidiosis paling rendah pada tahun 2015 dengan positif uji 24%. Uji yang dilakukan untuk mengetahui parasite tersebut adalah uji apung metode Withlock dengan prinsip menemukan dan menghitung telur/protozoa yang mengapung dalam kamar hitung Withlock. Berdasarkan data pengamatan keseluruhan diamati bahwa kambing yang mudah terserang koksidiosis merupakan kambing muda dan faktor yang mempengaruhi koksidiosis meliputi sanitasi kandang, posisi tempat pakan dan tempat minum, serta kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan.

Field Work Practice (PKL) at Veterinary Center Wates Yogyakarta was conducted with the aim to know the diagnosis of Coccidiosis with Withlock test and the incidence of coccidiosis in goats between the years 2010 to 2016. Field Work Practice conducted on 3 to 14 October 2016. The activity started at 07.30 And finished at 16.00. Data were obtained from practice directly at the Parasitology Laboratory, looking at data in Epidemiology laboratories, and by documenting several objects in the form of still images.Based on data of incidence of coccidiosis disease recorded in Veterinary Hall in the form of goat feces and the positive test in 2010 was 81%; In 2011 by 64%; The year 2012 is 73%; Year 2013sebesar (36%); 2014 by 32%; By 2015, at 24% and 2016 by 55%. The highest Coccidiosis disease in 2010 with positive test reached 81%, while the disease Coccidiosis lowest in 2015 with a positive test of 24%. Test performed to find out the parasite is floating test method Withlock with the principle of finding and counting eggs / protozoa floating in the count Withlock room. Based on the overall observation data it is observed that the goat and factor affecting coccidiosis include sanitastion of the cage, feeding position and dringking place, and awareness of the importance of animal healt.

Kata Kunci : Koksidiosis, Withlock, feses kambing