POTENSI SALEP EKSTRAK Atuna racemosa PADA KESEMBUHAN LUKA INFEKSI AKIBAT Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

MEGARIA ARDIANI, Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia

2017 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Atuna racemosa adalah tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagai antibakteri terhadap bakteri Gram positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak Atuna racemosa dalam menyembuhkan luka infeksi akibat (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus). Penelitian dilakukan dengan membuat luka infeksi pada tikus Wistar kemudian diinfeksi Staphylococcus aureus 108 bakteri/mL secara intradermal. Tikus dibagi dalam tiga kelompok perlakuan yaitu Kelompok I (S. aureus + salep basis), Kelompok II (S. aureus + salep oksitetrasiklin), dan Kelompok III (S. aureus + salep ekstrak Atuna recemosa). Parameter yang digunakan adalah data pengamatan sitologi luka, makroskopis kesembuhan luka, pemeriksaan leukosit, dan uji fagositosis. Pengamatan sitologi luka pasca infeksi dan selama pemberian perlakuan hari ke-2, Kelompok III menunjukkan hasil infiltrasi neutrofil apus nanah paling banyak (81 sel) jika dibandingkan dengan Kelompok I (46 sel) dan II (59 sel). Setelah pemberian perlakuan, Kelompok III mengalami penurunan jumlah infiltrasi sel neutrofil menjadi 59 sel, sedangkan Kelompok I meningkat menjadi 79 sel dan Kelompok II menjadi 78 sel. Makroskopis luka pada kelompok III menutup lebih cepat (menutup pada hari ke-11 perlakuan) dibandingkan dengan Kelompok I (hari ke-14 luka berukuran 0,3 cm) dan Kelompok II (hari ke-14 luka berukuran 0,2 cm). Pemeriksan leukosit pada Kelompok III pada akhir perlakuan dengan jumlah paling sedikit (9,1 sel x 103/ mm3) jika dibandingkan dengan Kelompok I (11,6 sel x 103/ mm3) dan Kelompok II (10,6 sel x 103/ mm3). Uji fagositosis dengan opsonisasi pada kelompok III mampu memfagosit bakteri dengan jumlah paling (25 sel bakteri) jika dibandingkan dengan Kelompok I (17 sel bakteri) dan Kelompok II (19 sel bakteri). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak Atuna racemosa mampu mempercepat kesembuhan luka dibandingkan dengan pemberian salep basis dan salep oksitetrasiklin.

Atuna racemosa is an herbal plant with antibacterial potential against Gram positive bacteria. This study aimed to determine the ability of Atuna racemosa extract to healing skin wound infected by Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). The study was conducted by making wound in the skin of Wistar rats that infected by Staphylococcus aureus (108 bacteria mL) intra dermally. Rats were differentiated into three groups: group I (S. aureus + ointment base) as a control group, group II (S. aureus + oxytetracycline ointment), and group III (S. aureus + ointment of Atuna recemosa extract). The parameters for healing wound skin evaluation were cytological wound observation, macroscopic wound healing, leukocytes examination, and phagocytose assay. Observation of wound cytology in the post-infection and after day 2 treatment, group III showed the highest neutrophil infiltrations (81 cells) in the wound skin, compared to group I (46 cells) and II (59 cells). After treatment with Atuna racemosa extract, the number of neutrophil cell infiltrations in the wound skin of group III were lowest (59 cells), in compare to group I (79 cells) and group II (78 cells). The healing of wound infection in group III was more rapidly (observed in the day 11th after Atuna racemosa extract treatment), than in group I (day 14th with wound size of 0.3 cm) and group II (day 14th with wound size of 0.2 cm). Leukocytes examination in group III at the end of treatment, revealed the least amount (9,1 cells x 103/ mm3) in compare to the group I (11,6 cells x 103/mm3) and group II (10,6 cells x 103/mm3). Phagocytose assay of peritoneal macrophage cells of mice in group III, could be calculated that bacteria could be phagocytosed with amount of 25 bacteria/cell, higher than group I (17 bacteria/cell) and group II (19 bacteria/cell). The results of this study indicate that Atuna racemosa extract ointment has ability to accelerate the wound healing more better than the control of ointment base and oxyetetracycline ointment.

Kata Kunci : Methicillin Resistant Staphylococcus aureus, Atuna racemosa, luka infeksi, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus, Atuna racemosa, wound infections