Annemarie Johansen's Stages of Growing Up: Lois Lowry's Number the Stars as A Bildungsroman
DINAR TRI NUGRAHENI, Drs. Bernadus Hidayat, M.A.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRISSaat ini, orang-orang Indonesia cenderung mengesampingkan sebuah genre Bildungsroman yang tujuannya untuk mendidik para pembaca melalui perkembangan karakter tokoh protagonis. Ironisnya, para penulis dan produser film di Indonesia jarang mengadaptasi konsep Bildungsroman ini kedalam karya mereka. Kenyataan ini pun mendasari penelitian ini dibuat. Karena Number the Stars karya Lois Lowry merupakan sebuah karya Bildungsroman, maka analisa akan dibatasi pada tahap-tahap perkembangan pada Annemarie Johansen dalam menghadapi realita kehidupan yang mencekam. Tahapan perkembangan Annemarie Johansen pada penelitian ini mencakup tentang perkembangan kepekaan diri dan sifat-sifatnya dari tahap ketidak dewasaan sampai mencapai tahap kedewasaan. Pendekatan Formalis digunakan dalam penelitian ini. Selain itu penelitian studi pustaka juga diterapkan untuk pengumpulan data. Definisi tentang Bildungsroman oleh Wilhelm Ditley digunakan sebagai alat yang tepat untuk menandai setiap tahapan-tahapan penting dalam perkembangan Annemarie Johansen. Definisi ini akan mengikuti pola perkembangan Annemarie Johansen yang dimulai dari karakter awalnya sebagai seorang anak yang tidak tahu apa-apa, mengalami masa pendewasaan akibat perkenaalan dengan konflik, sampai mencapai tahap kedewasaan melalui berbagai macam pengalaman hidup. Degan melakukan analisa ini didapat bahwa Annemarie Johansen melalui tahapan perkembangan menuju kedewasaan dalam situasi yang mencekam dan berbahaya. Hasil menunjukan bahwa, selama tahapan perkembangannya, Annemarie Johansen secara bertahap mengembangkan kepekaan diri dan sifat-sifatnya sebagai seorang gadis pemberani. Hal ini dilakukan untuk bertahan dalam situasi yang mencekam dan juga untuk mencapai tujuannya dalam menyelamatkan Ellen dari kekejaman German Nazi. Pada akhirnya, dia bertransformasi dari gadis yang penakut dan tidak tahu apa-apa menjadi seorang gadis ang pemberani. Teori-teori pendukung juga disajikan untuk menguatkan argumen-argumen penulis. Teori psikoanalisis milik Erik Erikson membantu mengidentifikasi perkembangan Annemarie yang dipengaruhi oleh umur dan orang-orang sekitarnya. Sedangkan teori yang datang dari Viktor E. Frankle mendukung argumen penulis bahwa Annemarie sesungguhnya memiliki sebuah arti kehidupan tertentu yang mendorong dirinya untuk melakukan hal-hal berani. Berdasarkan penemuan tersebut, diharapkan para pembaca Indonesia terutama pembaca anak-anak dapat terdidik dengan bercermin pada perkembangan Annemarie dan dapat belajar bagaimana dalam waktu singkat dia dapat berubah dari seseorang yang tidak dewasa menjadi pribadi yang dewasa dalam kondisi yang mencekam dan mengerikan di hidupnya.
Nowadays, Indonesian people tend to ignore the quality of Bildungsroman whose aim is to educate the readers through the self-growth of the protagonist character. Ironically, Indonesian authors and film producers rarely adapt it into their works which target children or young people. Thus, this fact becomes the background why this research is important to be conducted. As Lois Lowry's Number the Stars belongs to a kind of Bildungsroman, this research is limited to the analysis of Annemarie Johansen's stages of growing up as she has to survive in the harsh reality of the world she lives in. This research of Annemarie Johansen's stages of growing up comprises the development of her self-awareness and personality trait from the stage of immaturity into maturity. In line with the topic of research, formalist approach is being used as the main theoretical approach. The library research is also used in collecting the data. To point out every crucial stage of Annemarie Johansen's growing up process, the definition of Bildungsroman proposed by Wilhelm Dithley is applied as the appropriate aid. Through Wilhelm Dithley's Bildungsroman theory, it will track Annemarie's growing up process that is begun from her early characterization as an innocent girl, the main protagonist's adolescence when she recognizes the conflict, and the turning point of her maturity through diverse life-experience. By doing the analysis, it comes up that Annemarie Johansen has been going through stages of growing up process from her immaturity into maturity throughout violent and dangerous time. The result shows that during her self-growth, Annemarie Johansen gradually develops her self-awareness and personality trait of being a courageous girl in order to survive in the harsh reality as well as she attains on her purpose to save her good friend, Ellen, from the plan of Nazi persecution of Jews during the German occupation. Finally, she transforms herself from an innocent and frightened girl to a brave girl in a brief period. The supporting theories coming from Erik Erikson and Viktor E. Frankl also enrich the discussion by providing statements that support the present writer arguments. Erik Erikson's psychosocial theories help to identify Annemarie's self-growth which is influenced by her age and people around her. On the other hand, Viktor E. Frankle's theory in The Third Viennese School of Psychotherapy argues about the definite meaning of Annemarie's life which triggers her to conduct some bravery deeds. According to the whole findings, hopefully Indonesian readers, especially children, will get educated by reflecting their selves to Annemarie's self-growth and be able to learn how Annemarie briefly transforms herself from immature girl into mature girl in a harsh reality of life.
Kata Kunci : growing up, bildungsroman, Number the Stars, formalist approach.