Laporkan Masalah

STUDIO ANIMASI DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN STIMULUS SENSORI

SASIKARANI DINAR ALIFAH, Syam Rachma Marcillia, S.T., M.Eng., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Dewasa ini perkembangan industri kreatif dibidang animasi semakin meluas di Indonesia. Sudah mulai banyak animator-animator handal yang membuat film animasi, seperti Bettle of Surabaya, Gob and Friends,Keluarga Somat, dsb. Sudah mulai berkembang dari bentuk animasi yang simple hingga yang sedikit rumit. Animasi di Indonesia telah berkembang sesuai dengan keperluan pengguna. Seperti keperluan iklan. Begitu pula dengan film animasi sudah mulai beberapa ditayangkan di televisi Indonesia. Pada dasarnya animator di Indonesia memang sudah cukup handal dari dulu. Namun karena minimnya dukungan dalam industri animasi di Indonesia sehingga banyak animator-animator Indonesia yang bekerja di luar negeri. Ironisnya karya animasi mereka-mereka yang bekerja di Industri animasi luar negeri dan ditayangkan di Indonesia sendiri, sempat mendapat penolakan, ataupun dihargai dengan harga murah yang tidak sebanding dengan usahanya. Bahkan dalam ajang � ASIAN ANIMATIO SUMMIT � tahu 2012 lalu , Nama Indonesia tidak terdaftar. Padahal negara seperti, Singapura, Malaysia, Australia,dan Korea Selatan dapat berpartisipasi. Melihat hal tersebut menunjukan bahwa Animasi di Indonesia masih belum mendapat pengakuan dari pasar industri kreatif dari dalam maupun luar negeri. Serta melihat kondisi sekarang ini di Indonesia masih belum banyak studio animasi yang berdiri layak dan dapat mendukung semua kegiatan dengan baik. Karena masih minimnya dkungan yang diberikan dari dalam. Tujuan dari penulisan ini Studio Animasi ini adalah sebagai upaya untuk mengenalkan animasi Indonesia sebagai karya yang layak dipasaran, menampung para animator kreatif untuk bekerja di negeri sendiri dan mendapat pengakuan atas karyanya dengan dihargai sesuai dengan usahanya secara layak , memfasilitasi kegiatan produksi animasi dan pendukungnya untuk menciptakan studio animasi yang dapat menggugah emosi untuk berkarya lebih baik, dan nyaman yang diterapkan dengan konsep motion. Dimana motion tersebut mampu menstimulus sistem sensori pada pengguna sehingga dapat mengontrol emosi pengguna agar lebih menikmati dalam berkarya. Selain itu juga memfasilitasi ruang pendukung sebagai media promosi dan juga media interaksi dengan masyarakat luar.

Nowadays, the development of creative industry in the field of animation is getting more attention in Indonesia. Many animated movies such as Battle of Surabaya, Gob and Friends, and Keluarga Somat are made by expert Indonesian animators. The technique used in those animated movies have also evolved from simple animation to more complicated ones. Not only movies, animation is also used in advertisements and other means, depending to the market demand. More and more animated movies are also aired in Indonesian television channels. Basically the skills of Indonesian animators are comparable to those of another country. However, due to the lack of support in the national animation industry, many Indonesian animators choose to work abroad. The works of those talented animators are not getting as much attention when presented to Indonesian eyes, despite of the effort to lift Indonesian animation industry. Even in the 2012 Asian Animation Summit, Indonesia was not registered as a participant, while Singapore, Malaysia, Australia, and South Korea all participated. These circumstances prove that Indonesian original animation still has not gained recognition from both national and international creative industry market. As a result, local animation studios are mostly inadequate to support necessary activities. The design of Animation Studio proposed in this work is an effort to introduce Indonesian animation to a wider market, equip Indonesian creative animators to work in their own country and gain more recognition, and increase comfort and quality of animation production activities. Under the main concept of “motion”, users’ sensory system are stimulated to make the process of animation production more enjoyable. Furthermore, it will also facilitate supporting space as promotion and interaction media of animation production with the public.

Kata Kunci : studio animasi, stimulus sensori, motion