Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat
HADI HUDHORI, Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc., PhD.
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK KIMIAProduksi kaprolaktam di pabrik ini menggunakan proses SNIA, yaitu dengan proses hidrogenasi asam benzoat pada tekanan 10 atm dan suhu 170°C dengan katalis palladium dan penyangga charcoal menghasilkan asam sikloheksan karboksilat. Asam sikloheksan karboksilat ini kemudian direaksikan dengan asam nirosil sulfat menghasilkan kaprolaktam dan asam sulfat. Asam sulfat ini selanjutnya dinetralkan dengan kalsium hidroksida menghasilkan gipsum. Pabrik ini rencananya akan didirikan di daerah industri Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini dirancang dengan kapasitas 75000 ton/tahun. Produk utama yang dihasilkan adalah kaprolaktam sebanyak 75000 ton/tahun. Pabrik ini juga menghasilkan produk samping berupa gipsum sebanyak 230000 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan untuk produksi adalah asam benzoat sebanyak ton/tahun, gas hidrogen sebanyak ton/tahun dan asam nitrosil sulfat sebnayak ton/tahun. Bahan pembanntu berupa kalsium oksida sebanyak ton/tahun. Total kebutuhan air sebanyak 1816000 ton/tahun, kebutuhan listrik sebesar 2,3 MW dan kebutuhan bahan bakar sebanyak 35000 kg. Dari perhitungan ekonomi diperoleh modal tetap sebesar Rp 14.221.330.671,95 + $ 26.120.993 , modal kerja sebesar Rp 46.374.694.865 + $ 68.630.743, biaya produksi sebesar Rp 198.194.089.666 + $ 256.892.169, dan pengeluaran umum sebesar Rp 6.998.030.579 + $ 33.422.662, keuntungan sebelum pajak sebesar $ 9.923.866 dan keuntungan sesudah pajak sebesar $ 4.961.933. ROI sebelum pajak 36% dan ROI setelah pajak 18%. POT sebelum pajak 2,5 tahun dan POT setelah pajak 3,5 tahun. BEP sebesar 59% kapasitas dan SDP sebesar 44% kapasitas dengan DCFRR sebesar 18,15%. Berdasarkan evaluasi ekonomi tersebut, pabrik kaprolaktam dari asam benzoat dengan kapasitas 75000 ton/tahun layak untuk dikaji lebih lanjut.
Caprolactam production in this factory using SNIA process, namely the process of hydrogenation of benzoic acid at a pressure of 10 atm and a temperature of 170 ° C with a palladium catalyst and a buffer charcoal produce cyclohexane carboxylic acid. Cyclohexane carboxylic acid is then reacted with sulfuric acid nirosil produces caprolactam and sulfuric acid. Sulfuric acid is then neutralized with calcium hydroxide to produce gypsum. The factory is planned to be established in the industrial area of Gresik, East Java. The factory is designed with a capacity of 75000 tons / year. The main products produced are caprolactam as much as 75000 tonnes / year. The plant also produces byproducts in the form of gypsum as much as 230000 tonnes / year. Raw materials used for production are benzoic acid as tonnes / year, as much hydrogen gas tonnes / year and nitrosil sulfuric acid sebnayak tons / year. Pembanntu material in the form of calcium oxide as many tons / year. The total requirement of water by 1816000 tonnes / year, the electricity needs of 2.3 MW and fuel needs as much as 35,000 kg. From the economic evaluation obtained a fixed capital of Rp 14,221,330,671.95 + $ 26,120,993, working capital of Rp 46,374,694,865 + $ 68,630,743, manufacturing cost of Rp 198,194,089,666 + $ 256,892,169, and the general expenses of Rp 6,998,030,579 + $ 33,422,662. Profut before tax is $ 9,923,866 and a profit after tax is $ 4,961,933. ROI before tax 36% and ROI after tax 18%. POT before tax 2.5 years and POT after tax 3.5 years. BEP amounted to 59% capacity and SDP at 44% capacity with DCFRR amounted to 18.15%. Based on the economic evaluation, caprolactam from benzoic acid plant with a capacity of 75000 tons / year deserves to be studied further.
Kata Kunci : kaprolaktam,asam benzoat
