PROSES PENGEMBANGAN KOTA COPENHAGEN SEBAGAI SMART AND GREEN CITY

DESYANA AJENG W, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Urbanisasi merupakan salah satu faktor perkembangan suatu kota yang ditunjukkan dengan adanya jumlah penduduk yang semakin bertambah. Dampak dari adanya urbanisasi berpengaruh besar terhadap kualitas lingkungan yang ada pada suatu kota. Kota Copenhagen merupakan ibukota dari Negara Denmark menjadi kota yang akan diteliti mengenai tahapan serta proses yang dilakukan dalam menangani berbagai permasalahan kota terutama dari peningkatan jumalah penduduk dan kendaraan. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya polusi udara yang ada di Kota Copenhagen berupa CO2 (karbon dioksida) dan CH4 (gas metana). Selain itu juga menyebabkan peningkatan suhu pada kota ini yang mengakibatkan terjadinya banjir dan juga kenaikan air laut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan analisis kualitatif dan teknik analisis isi (content analysis). Metode studi kasus yang diambil ialah metode studi kasus tunggal holistik. Metode studi kasus tunggal ini didasarkan pada jumlah atau banyaknya kasus yang akan digunakan, di dalam penelitian ini kasus yang diambil hanyalah satu yaitu kota Copenhagen. Proses pengembangan kota Copenhagen menjadi kota yang cerdas dan hijau (smart and green city) dipengaruhi oleh dua komponen yaitu: green city dan smart mobility. Lalu pengembangannya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu Periode I: Kota Hijau (Green City) (Abad 19-2008), Periode II: Kota Hijau dan Tangguh (Green and Resilient City) (2009-2012), dan Periode III: Kota Cerdas dan Hijau (Smart and Green City) (2013-2016). Kemudian faktor yang mempengaruhi perwujudan tersebut diantaranya Pemerintah, pihak swasta, partisipasi masyarakat, dan juga transportasi hijau.

Urbanization is one of the development factors of a city which is indicated by the increasing number of population. The impact of the existence of urbanization greatly affect the environmental quality that exist in a city. The city of Copenhagen is the capital of the Danish state to be a city to be studied about the stages and processes undertaken in handling various matters of the city, especially from the increase in the number of residents and vehicles. This has an impact on increasing air pollution in the city of Copenhagen in the form of CO2 (carbon dioxide) and CH4 (methane gas). It also causes an increase in temperature in this city which resulted in flooding and also rising sea water. This research uses case study method with qualitative analysis approach and content analysis technique. The case study method taken is a single holistic case study method. This single case study method is based on the number or number of cases to be used, in this case the only one taken is the city of Copenhagen. The process of developing the city of Copenhagen into a smart and green city (smart and green city) is influenced by two components, namely "green city" and "smart mobility". Then the development is divided into three stages: Period I: Green City (Century 19-2008), Period II: Green and Resilient City (2009-2012), and Period III: Smart and Green City (Smart and Green City) (2013-2016). Then the factors that affect the embodiment include the Government, the private sector, community participation, and also the green transportation.

Kata Kunci : smart city, green city, green transport, proses, pengembangan, faktor/smart city, green city, green transport, process, development, factors