PERBEDAAN VISUS PASCA OPERASI METODE FAKOEMULSIFIKASI, SICS, DAN EKEK PADA BAKTI SOSIAL DHARMAIS PERDAMI DIY TAHUN 2010-2014

VIANI, Prof. dr. Suhardjo, SU, SP. M(K); dr. Widyandana, MHPE, Ph. D

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) untuk tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi katarak di Indonesia mencapai 1,8%. Tiga alasan utama penderita katarak di Indonesia belum dioperasi adalah karena ketidaktahuan, ketidakmampuan, dan ketidakberanian. Terkait dengan hal tersebut, maka bakti sosial operasi katarak dapat menjadi solusinya. Operasi katarak biasanya meningkatkan visus dan cukup memuaskan pasien. Namun pada persentase kecil pasien didapatkan hasil yang kurang dari yang diharapkan. Tujuan: Mengetahui apakah terdapat perbedaan visus pasca operasi metode fakoemulsifikasi, SICS, dan EKEK pada bakti sosial Dharmasi PERDAMI DIY dari tahun 2010-2014. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan retrospekstif. Data diambil dari rekam medis pasien katarak yang mengikuti bakti sosial Dharmasi PERDAMI DIY dari tahun 2010-2014. Besar peningkatan visus sebelum dan sesudah operasi (hari 2,5,28) dibandingkan menggunakan uji Wilcoxon. Kemudian perbedaan visus pasca operasi dibandingkan antara tiga metode operasi katarak menggunakan uji Kruskall-Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil: Terdapat peningkatan visus yang signifikan (p<0,05) pada metode fakoemulsifikasi, SICS, dan EKEK. Dan terdapat perbedaan yang signifikan pada visus awal sebelum operasi (p=0,000) dan visus hari ke-5 pasca operasi (p=0,049) antara metode fakoemulsifikasi, SICS, dan EKEK. Dimana visus hari ke-5 pada metode fakoemulsifikasi tidak berbeda secara signifikan dengan metode SICS (p=0,655), pada metode fakoemulsifikasi lebih tinggi secara signifikan dibandingkan metode EKEK (p=0,009), pada metode SICS lebih tinggi dibandingkan metode EKEK namun tidak signifikan (p=0,138). Kesimpulan: Operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi, SICS, dan EKEK pada bakti sosial Dharmasi PERDAMI DIY mampu meningkatkan visus secara signifikan. Dimana urutan visus pasca operasi dari yang terbaik adalah didapat dari metode fakoemulsifikasi, SICS, kemudian EKEK.

Background: According to Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) report in 2013, it is indicated that the prevalence of cataract in Indonesia has reached 1,8%. Three main reasons why cataract patients in Indonesia have not been undergoing surgery are patient's ignorance, patient's inability, and patient's cowardice. Related to this matter, a social service for cataract surgery can be a solution. Surgery for cataract usually can improve patient's visual acuity and satisfy the patient. However, for a small percentage of patient, the result might be not as good as expected. Objective: To know whether there are differences between post-surgery visual acuity with phacoemulsification, SICS, and EKEK method in Dharmasi PERDAMI DIY social service during 2010-2014. Methods: This research was conducted by using observational study with retrospective approach. The data was gathered from medical record of cataract patients who join Dharmasi PERDAMI DIY social service during 2010-2014. The amount of improvement in visual acuity before and after surgery (day 2, 5, 28) were compared by using Wilcoxon test. The differences of post-surgery visual acuity from the three surgery methods were then compared by using Kruskall Wallis test and Mann-Whitney test. Results: There is a significant improvement in visual acuity (p<0.05) in phacoemulsification, SICS, and EKEK method. Furthermore, there are also significant difference in before-surgery visual acuity (p=0,000) and day 5 post-surgery visual acuity (p=0,049) between phacoemulsification, SICS, and EKEK method. In phacoemulsification method, the day 5 post-surgery visual acuity didn't have any significant difference with SICS method (p=0,655). However, there was a higher significant difference in phacoemulsification method compared to EKEK method (p=0,009). Meanwhile, SICS method also had higher result compared to EKEK method, even though the difference wasn't significant (p=0,138). Conclusion: Cataract surgery by using phacoemulsification, SICS, and EKEK methods at Dharmasi PERDAMI DIY social service can improve visual acuity significantly. The order of post-surgery vision sorted from the best result were as follows: phacoemulsification method, SICS method, and EKEK method.

Kata Kunci : Visus, Katarak, Fakoemulsifikasi, SICS, EKEK, Bakti Sosial, Dharmais, PERDAMI/ Visual Acuity, Cataract, Phacoemulsification, SICS, EKEK, Social Service, Dharmais, PERDAMI