Laporkan Masalah

PENGELOLAAN LIMBAH DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) GIWANGAN KOTA YOGYAKARTA

TAUFIK LUFI UTOMO, drh. Heru Susetya, MP., Ph.D.

2017 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN SV

Kebutuhan masyarakat akan daging di kota Yogyakarta semakin meningkat. Peran Rumah Potong Hewan sangat penting dalam menghasilkan produk daging Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) bagi konsumsi masyarakat. Kota Yogyakarta telah memiliki RPH yang terletak diwilayah Giwangan . Setiap hari memotong kurang lebih 14-15 ekor. Untuk menjamin ASUH limbah RPH juga harus dikelola dengan baik. Dibalik keunggulan dari Rumah Potong Hewan ada produk sampingan yang harus memerlukan perhatian khusus yaitu limbah dari Rumah Potong Hewan tersebut, maka harus dilakukan adanya pengolahan limbah yang baik. Apabila limbah tersebut tidak dikelola dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan masyakarakat disekitar Rumah Potong Hewan. Praktek kerja lapangan meliputi pelaksanaan kegiatan di RPH selama dua minggu, pengambilan data primer tentang pengelolaan limbah di Rumah Potong Hewan yang diperoleh berasal dari wawancara langsung kepada dokter hewan penanggung jawab RPH dan kir master, pengamatan langsung, dan pengambilan gambar di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Kota Yogyakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan menggunakan sistem instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk limbah cair, pengomposan, limbah padat, insenerator dan limbah bangkai yang telah dikelola dengan baik.

The public necessity for meat in Yogyakarta city is increasing. Abattoir role is very important in producing meat products which are Safe, Healthy, Intact, and Halal (SHIH) for public consumption. Yogyakarta city has had abattoir that is located in Giwangan region. Every day, it is cut approximately 14-15 tail. To ensure SHIH, abattoir sewage must also be properly managed. Behind the superiorities of abattoir, there is byproduct that should require special attention, that is waste from abattoir, then it has to do good processing of waste. If waste is not managed, it can cause environmental pollution that can disturb health of society around abattoir. The practice of field work includes the implementation of activities in the abattoir for two weeks, the data of the primary on the management of waste in abbatoir, taking data obtained come from direct interviews to the veterinarian who is responsible for abattoir and master of kir, direct observation, and taking pictures in abattoir in Giwangan Yogyakarta. Based on the data obtained can be concluded that the processing of abattoir waste in Giwangan, using wastewater treatment plant (WWTP) system for liquid waste. Composting, solid waste, incenerator and carcass waste which has been managed well.

Kata Kunci : RPH, limbah dan pengolahan limbah

  1. D3-2017-361712-abstract.pdf  
  2. D3-2017-361712-bibliography.pdf  
  3. D3-2017-361712-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2017-361712-title.pdf