Laporkan Masalah

Kemitraan dalam Program P3KH di Kabupaten Kulon Progo sebagai CSR PT Unilever Indonesia Tbk

ERIK WIDYANTO, Danang Arif Darmawan, S.Sos, M,Si.;Dr. Hempri Suyatna, S.sos, M.Si.

2017 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

INTISARI Kesadaran perusahaan di Indonesia untuk menjalankan program Coporate Social Responsibility (CSR) masing sangat rendah. CSR wajib dilakukan oleh perusahaan dengan status Perseroan Terbatas (PT) sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat. Belum ada standar operasional yang mengatur pelaksanaan CSR. Kemitraan menjadi salah satu strategi yang sering digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan CSR. Pratik kemitraan seringkali menemui permasalahan dan berujung pada kegagalan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan evaluasi jalannya kemitraan dalam sebuah praktek CSR. Kemitraan yang dipilih oleh peneliti yaitu kemitraan dalam program P3KH di Kabupaten Kulon Progo sebagai CSR PT Unilever Indonesia Tbk. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Kemitraan dalam Program P3KH di Kabupaten Kulon Progo sebagai CSR PT Unilever Indonesia Tbk. Tujuan penelitian yaitu untuk mengevaluasi jalannya kemitraan baik dari sisi internal (manajemen pelaksanaan) maupun eksternal (penerima manfaat). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Fokus penelitian adalah pada jalannya kemitraan dalam program P3KH sedangkan unit analisis penelitian adalah implementor dalam kemitraan dan penerima manfaat dalam kemitraan. Dalam tinjauan pustakanya peneliti menggunakan teori institusional. Teori ini menekankan bahwa suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang bersumber dari internal organisasi ataupun eksternal organisasi tak terkecuali dalam sebuah kemitraan. Teori institutional dimaksudkan untuk memberikan pemahaman serta batasan pada evaluasi jalannya kemitraan. Hasil penelitian yaitu (1) Isi dan tujuan kemitraan menunjukkan bahwa kemitraan dalam program P3KH merupakan kemitraan sebagai upaya untuk �Pengadaan Kedelai Hitam� (2) Pelaksanaan kebijakan kemitraan dalam Program P3KH yang dijalankan oleh implementor menggunakan sistem Top-Down (3) Hasil kemitraan dalam Program P3KH menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam kemitraan tidak menjadi komitmen dalam kebijakan. Kesimpulan yaitu bahwa kemitraan dalam program P3KH di Kabupaten Kulon Progo sebagai CSR PT Unilever Indonesia Tbk hanyalah kemitraan untuk pengadaan kedelai hitam dimana pemberdayaan masyarakat yang dilakukan hanyalah upaya untuk menarik partisipasi petani dalam program P3KH. Saran yaitu perlu dilibatkan pemerintah dalam kemitraan sehingga mampu menjadi regulator dalam kemitraan untuk mengamankan posisi petani dalam kemitraan Program P3KH.

ABSTRACT Corporate awareness in Indonesia to run the program of Coporate Social Responsibility (CSR) is very low. CSR must be done by a company with Limited Liability (PT) status as a form of awareness to the public. There is no operational standard governing the implementation of CSR. Partnerships become one of the strategies that are often used by companies in running CSR. Practice partnerships often encounter problems and lead to failure. Based on this background, the researcher intends to evaluate the course of the partnership in a CSR practice. The partnership chosen by the researcher is partnership in P3KH program in Kulon Progo Regency as CSR PT Unilever Indonesia Tbk. The formulation of the problem in this research is How Partnership in P3KH Program in Kulon Progo Regency as CSR PT Unilever Indonesia Tbk. The purpose of this research is to evaluate the way of partnership both from internal side (implementation management) and external (beneficiary). The method used in this research is qualitative research method with descriptive approach. The focus of the research is on the course of partnership in the P3KH program while the research analytical unit is the implementer in partnership and beneficiary in partnership. In the literature review the researcher uses institutional theory. This theory emphasizes that an organization will be strongly influenced by things that come from internal organizations or external organizations are no exception in a partnership. Institutional theory is intended to provide understanding and limits on evaluating the course of the partnership. The results of the research are (1) The contents and objectives of the partnership show that partnership in the P3KH program is a partnership as an effort to "Black Soy Procurement" (2) Implementation of partnership policy in P3KH Program run by implementer using Top-Down system (3) The P3KH program shows that community empowerment in partnership is not a commitment to policy. The conclusion is that partnership in P3KH program in Kulon Progo Regency as CSR PT Unilever Indonesia Tbk is only partnership for black soybean procurement where community empowerment done is only effort to attract farmer participation in P3KH program. Suggestions that need to be involved government in partnership so as able to become regulator in partnership to secure farmer position in partnership Program P3KH.

Kata Kunci : Keyword: Evaluasi, Kebijakan, Kemitraan, Implementasi, Pemberdayaan Masyarakat.

  1. S2-2017-357527-abstract.pdf  
  2. S2-2017-357527-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-357527-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-357527-title.pdf