Laporkan Masalah

Penataan Kawasan Tambaklorok dengan Konsep Kampung Tangguh melalui Pendekatan Participatory Planning

MOCHAMAD NABIL FAINDRA PUTRA, Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kawasan Tambaklorok merupakan sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara yang lebih dikenal sebagai kampung nelayan terbesar di Kota Semarang. Kampung yang dihuni oleh 8.317 jiwa orang ini memiliki luas sebesar 47,12 Ha dimana mayoritas guna lahan bersifat permukiman. Seperti kampung nelayan pada umumnya, mayoritas penduduk di Tambaklorok berprofesi di sektor maritim, meskipun begitu, masih terdapat penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dan pemerintahan. Nelayan yang bekerja di Tambaklorok juga cukup beragam, ada yang menjadi nelayan tangkap, nelayan budidaya, dan nelayan pariwisata Sehingga tidak salah jika Tambaklorok memegang kunci utama kemajuan sektor primer Kota Semarang terkhusus Kecamatan Semarang Utara. Meskipun begitu, Kawasan Tambaklorok memiliki kelemahan utama yakni ketangguhan yang relatif rendah. Sebagai kawasan yang terletak di sisi utara kawasan dan berbatasan dengan Laut Jawa, bencana seperti rob dan penurunan tanah sering kali terjadi. Bencana - bencana inilah yang menghambat perkembangan Tambaklorok untuk menjadi lebih baik. Ditunjang dengan kondisi fisik dan lingkungan yang buruk serta pembangunan yang belum berbasis mitigasi bencana, potensi - potensi Tambaklorok yang dijabarkan sebelumnya tidak mungkin akan tergali. Oleh karena itu, penataan Kawasan Tambaklorok dengan konsep kampung tangguh sangatlah diperlukan. Konsep kampung tangguh dipilih mengingat kawasan Tambaklorok yang masih berupa kampung dan memiliki permasalahan di ketangguhan wilayah. Penataan Kawasan Tambaklorok menggunakan pendekatan partisipatori sehingga rencana yang dibuat berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Penataan ini meliputi pengembangan polder dan perbaikan kualitas drainase untuk mengatasi permasalahan rob, pembuatan kebijakan penyebaran air bersih untuk mengatasi permasalahan penurunan tanah, pembuatan tanggul dan pemecah ombak di sisi - sisi yang berbatasan dengan laut dan ombak kencang, serta perbaikan amenitas - amenitas di seluruh ruas jalan dan juga di titik - titik penting seperti Pasar Tambaklorok dan juga Pangkalan Pendaratan Ikan.

Tambaklorok is an area located in Tanjung Mas urban village, North Semarang subdistrict and better known as the biggest fishing village in Semarang City. This area is inhabited by 8,317 people and has an area of 47.12 Ha where the majority of land use is settlement. Like a fishing village in general, majority of the people in Tambaklorok work in the maritime sector, however, there are still people working in the commercial and government sectors. Fishermen who work in Tambaklorok are also quite diverse, there is a catching fishermen, cultivating fisherman, and tourism fisherman. This is why Tambaklorok holds the key to the progress of the primary sector in Semarang City, especially North Semarang District Nevertheless, Tambaklorok has a major weakness which is its relatively low resilience. As an area located on the north side of Semarang and living side by side with Java Sea, disasters such as rob and land subsidence often occur. These disasters are hindering Tambaklorok's development for the better. Supported by poor physical and environmental conditions and development that has not been based on disaster mitigation, the previously described potential of Tambaklorok is unlikely to be explored. Therefore, redesigning Tambaklorok with the concept of a resilient kampong is necessary. This concept is chosen considering the Tambaklorok which is still a "kampong" and has many problems in its mitigation. The planning of Tambaklorok use a participatory approach so that the plans made come from the people and for the people. This redesigning involves the development of polders, drainage quality improvements to address the rob problem, the establishment of a clean water dispersal policy to overcome the problem of land subsidence, the creation of embankments and breakwaters on the sides adjacent to the sea and strong waves, and also amenity improvement throughout the road, including main roads and local road, and also at important points such as 'Pasar Tambaklorok' and also 'Pusat Pendaratan Ikan'.

Kata Kunci : Kampung Tangguh, Bencana, Partisipatori, Pesisir, Nelayan

  1. S1-2017-347535-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347535-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347535-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347535-title.pdf