Laporkan Masalah

Perkembangan dan Tata Kota Madiun pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda

YULI NUGROHO, Sektiadi, S.S., M.Hum

2017 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Kota Madiun pada masa pemerintahan Hindia Belanda bisa dikategorikan sebagai kota yang ideal, karena memiliki ciri-ciri seperti, memiliki kawasan Pecinan, terdapat sebuah benteng, gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, gedung societeit, rumah ibadah, gedung sekolah, stasiun dan tempat-tempat umum lainnya. Kota Madiun dahulu merupakan pusat pertahanan wilayah Mancanegara Timur dari Kasultanan Yogyakarta. Selain itu, Madiun juga memiliki posisi penting dalam sejarah ekonomi perkebunan. Dengan hasil bumi seperti tebu, teh, kopi dan tembakau. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tata kota dan unsur fisik apa saja yang berkembang di Kota Madiun sejak kedatangan Kolonial Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi tinggalan-tinggalan pemerintahan Hindia Belanda yang berada di Kota Madiun. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif, dengan menuggunakan penalaran induktif. Pendekatan yang dilakukan adalah kajian morfologi kota. Pendekatan ini diaplikasikan dengan cara pengamatan terhadap bentuk fisik komponen kota seperti jaringan transportasi, pemukiman, bangunan pemerintahan, sarana transportasi, dan sebagainya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda membuat berkembang berbagai fungsi utama kota seperti bangunan pemerintahan, perdagangan dan industri, pendidikan, kesehatan, sosial-kemasyarakatan dan pemukiman. Perkembangan tersebut membuat pola linier atau memanjang. Selain itu, Kota Madiun pada masa pemerintahan Hindia Belanda memiliki karakter kota inti berganda atau kota pusat ganda. yaitu memiliki dua pusat pemerintahan, Pusat pemerintahan lokal (pribumi) berada di utara alun-alun sedangkan pemerintahan kolonial berada di timur laut alun-alun.

Madiun city can be categorized as an ideal city during the Hindia Belanda era. Because it had several characteristic such as, Chinatown, office buildings, settlement, societeit buildings, praying house, school, train station, etc. Madiun city was the centre of defence system of the Kasultanan Yogyakarta. Furthermore Madiun is also producing sugar tree, tea, coffee and tobacco. This research attempts to identify the urban planning and the physical component that developed in Madiun since the time of Netherland’s colonialism. The main purpose of this research is reinvent the Netherlands Indische heritage during colonial still remains until now. This research uses descriptive method, with inductive reasoning. This research uses the urban morphology study as approaching methods. This approach is applied with observation to a physical form of a city such as, residentials, government buildings, transportation facilities, etc. The research shows that the existence of policies issued by the Netherland Indische government to develop various element functions such as government buildings, trade and industry, education, health, social-community and settlement. These developments make the pattern linear. In addition, Madiun city during the reign of the Netherland Indische has the character of a double axis of the city or double center of the city. Which has two central government, local government center is in the north of the square while the colonial government is in the northeast of the square

Kata Kunci : Kota Madiun, perkembangan, tata kota, pemerintah Hindia Belanda

  1. S1-2017-305121-abstract.pdf  
  2. S1-2017-305121-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-305121-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-305121-title.pdf