Uji Toksisitas Subkronis Kandidat Vaksin Influenza (INF) pada Tikus Galur Wistar: Kajian terhadap Asupan Makanan, Minuman, dan Gejala-gejala Klinis
VILLA NOORLITA MARIANNA, Ika Puspita Sari, M.Si., Ph.D., Apt.; Dr. Arief Nurrochmad, M.Si., M.Sc., Apt.
2017 | Skripsi | S1 FARMASIKasus penyakit parah dan kematian yang diakibatkan oleh virus influenza menjadikan perhatian tersendiri bagi WHO. Terlebih lagi Indonesia dengan iklim tropisnya, menyebabkan kejadian influenza seasonal bisa terjadi secara lebih teratur. Virus influenza seasonal dapat mempengaruhi berbagai kelompok usia dan menjadi hal yang serius pada populasi yang beresiko tinggi. Upaya yang dapat dilakukan secara efektif untuk mencegah infeksi adalah vaksinasi influenza. Namun vaksin influeza perlu dilakukan pembaharuan reguler karena epitop virus influenza selalu mengalami perubahan struktur antigen permukaan. Adanya pembaharuan vaksin maka perlu dilakukannya uji praklinik. Uji praklinik meliputi uji toksisitas vaksin tersebut untuk mengetahui efek toksik yang mungkin timbul akibat pemberian vaksin influenza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik pemberian vaksin influenza terhadap parameter asupan makanan, minuman, dan gejala-gejala klinis. Penelitian ini mengacu pada WHO TRS 927 Annex I Tahun 2005 mengenai pedoman evaluasi non klinis. Pengelompokan hewan uji terdiri atas kelompok kontrol yaitu PBS dan kelompok uji yaitu kelompok kandidat vaksin INF. Masing-masing kelompok dibagi menjadi tiga subkelompok. Kelompok kandidat vaksin INF dibagi menjadi V14, V32, dan V50 sedangkan kelompok kontrol dibagi menjadi K14, K32, dan K50. Penyuntikan kandidat vaksin INF dilakukan pada hari ke-1 untuk V14, hari ke-1 dan 15 untuk V32, serta hari ke-1, 15, dan 29 untuk V50 secara intramuskular. Parameter asupan makanan, minuman, dan gejala-gejala klinis diamati selama 50 hari. Data Purata Kenaikan Bobot Per hari (PKBP) dianalisis statistik menggunakan program SPSS 21 sedangkan data asupan makanan, minuman, dan suhu dianalisis secara deskriptif melalui gambaran kurva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kandidat vaksin INF satu kali, dua kali, maupun tiga kali dengan dosis 15 mcg/0,5 ml secara intramuskular tidak menimbulkan pengaruh terhadap asupan makanan, asupan minuman, suhu tubuh, dan PKBP pada tikus jantan dan betina galur Wistar. Selain itu juga tidak menimbulkan gejala ketoksikan klinis pada sistem saraf pusat dan otonom, pernafasan, saluran cerna, kulit dan bulu, serta kematian.
Cases of severe illness and mortality that caused by influenza viruses make a special concern for WHO. Indonesia with tropical climate provoke the influenza seasonal can occure more regularly. Influenza seasonal virus can influence several age group and become serious thing for high risk population. Effective effort can be done to prevent infection is influenza vaccination. Influenza vaccine need to be updated regularly because epitope influenza virus always changes in structure of surface antigen. Annual renewal vaccine need to conducted preclinical studies. This preclinical study is vaccine toxicity test to determine possible toxic effects of influenza vaccine. The purpose of this study is to determine toxic effects of influenza vaccine based on the parameters of food and water intake and clinical symptoms. This study refers to WHO TRS 927 Annex I Tahun 2005 on nonclinical evaluation guidelines. Grouping of test animals consist of control group (PBS) and treatment group (INF vaccine candidate). Each group divided into three subgroups. Group of INF vaccine candidate divided into V14, V32, and V50 while control group divided into V14, V32, and V50. Injection of INF vaccine candidate performed on day 1 for V14, day 1 and 15 for V32, and day 1, 15, and 29 for V50 intramuscularly. Food and water intake and clinical symptoms were observed for 50 days. Data of average weight increase per day was statistically analyzed using SPSS 21 program, while data on food and water intake and body temperature were analyzed descrtiptively using the curve images. The result of the study showed that administration INF vaccine candidate once, twice, or three times with dose of 15 mcg/0,5 ml intramuscularly had no effect on food and water intake, body temperature, and average weight increase per day in male and female wistar rat. Furthermore, it also didn't cause toxic simptoms on center and autonomic nervous system, respiration, gastrointestinal tract, skin and fur, and death.
Kata Kunci : uji praklinik, toksisitas subkronis, vaksin influenza