KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN GUA AKIBAT KEGIATAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI GUNUNG SEWU UNESCO GLOBAL GEOPARK Kasus Pada Geosite Gua Ngingrong, Kalisuci, Jomblang (Semanu), Cokro (Ponjong), dan Pindul (Karangmojo)
HILARY REINHART, Dr. Eko Haryono, M.Si.; Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.
2017 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganGunung Sewu telah menarik perhatian dunia karena keunikan fitur dan karakternya. Sebagai suatu bentanglahan karst, Gunung Sewu memiliki conical hills, gua, hingga aspek kebudayaan dari masyarakatnya. Kekayaan tersebut menjadikan Gunung Sewu sebagai daerah dengan potensi wisata yang menjanjikan. Seiring berjalannya waktu, beberapa penetapan status kawasan telah diberikan kepada Gunung Sewu. Salah satu penetapan kawasan yang terbaru adalah diterimanya Gunung Sewu menjadi anggota Jaringan Global Geopark UNESCO pada tahun 2015. Dengan penetapan status tersebut, Gunung Sewu diharuskan mengikuti arahan dan standard yang pada akhirnya akan memberikan dampak tersendiri pada lingkungan, terutama lingkungan dan manajemen pariwisata di Gunung Sewu. Penelitian ini bertujuan untuk menangkap dampak yang diberikan oleh aktivitas pariwisata dan kaitannya dengan penetapan status keanggotaan Gunung Sewu. Observasi dilakukan di 5 geosite gua karena gua dianggap memiliki representasi dari lingkungan yang memiliki kerentanan. Penelitian ini kemudian memetakan kerusakan lingkungan yang terjadi menggunakan profil ekosistem gua dan mengestimasinya dengan menggunakan protokol penilaian. Dari penilaian tersebut kemudian dapat diformulasikan alternatif strategi pengelolaan. Kerusakan yang teramati adalah vandalisme, sampah, pemadatan tanah, kerusakan ornament, overkapasitas, perubahan mikroklimat, dan konflik sosial. Dari estimasi yang dilakukan, kerusakan yang paling mendesak untuk ditangani adalah sampah dan sedimen, vandalisme, dan overkapasitas. Melihat kerusakan tersebut, strategi alternatif yang dapat dilakukan terbagi menjadi pengelolaan lingkungan untuk mendukung pariwisata dan pengelolaan pariwisata untuk mendukung lingkungan. Manajemen lingkungan terfokus pada ekosistem dan habitat sebagai unitnya dan diturunkan menjadi pembatasan dan zonasi, manajemen daerah tangkapan, dan manajemen ekosistem. Manajemen pariwisata terfokus pada upaya untuk mendukung keberlanjutan dan prinsip ekologis. Yang terejawantah dalam manajemen site, pemasaran, dan aspek edukasi.
Gunung Sewu has attracted a lot of attention because its typical features and unique characteristics. It exhibits karst landscapes and landforms with conical hills, caves, and cultural aspects of its people. The richness of Gunung Sewu make it is very appropriate to be tourism area. Through the time, plenty of recognitions and status were given toward Gunung Sewu. The latest status of Gunung Sewu is the acceptance of it into UNECSO Global Geopark Network on 2015. This acceptance inevitably prevail different guideline which will give impact into environment and, particularly, tourism management in Gunung Sewu. This research aims to analyze the impact caused by the tourism activity into its relation with the Global Geopark acceptance. The observation is done at 5 cave geosite because caves are regarded as the representation of the impact due to its environment's fragility and management difficulty. Using cave ecosystem profile, this research mapped the environment deterioration happened and measure it using assessment protocol which was developed. From the assessment, alternative strategies are formulated. Deteriorations which have been observed are vandalism, garbage and trash, soil compaction, speleothem destruction, overcapacity, microclimate changes, and social conflict. From the measurement, some of the most urgent damages to be solved are trash and sediment, vandalism, and overcapacity. From those damages observed, the alternative strategies can be used can be divided into environment management to support tourism and tourism management to support environment. The environment management focuses on ecosystem and habitat as its primary unit and gives attention into limitation, watershed management and ecosystem management. Tourism management pays attention to support environment sustainability and ecological principle. It is manifested through site management, marketing, and educational aspects.
Kata Kunci : Geopark, Gunung Sewu, Pariwisata, Pengelolaan Lingkungan.