HUBUNGAN AREA KATUP MITRAL DENGAN HIPERTROFI VENTRIKEL KANAN BERDASARKAN SKOR KRITERIA REKOMENDASI THE AMERICAN HEART ASSOCIATION/THE AMERICAN COLLEGE OF CARDIOLOGY FOUNDATION/THE HEART RHYTHM SOCIETY PADA PASIEN STENOSIS MITRAL

ICHLASUL AMALIA, dr. Erika Maharani, Sp. JP(K); dr. Hasanah Mumpuni, Sp. PD., Sp. JP(K)

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Stenosis mitral (SM) merupakan kondisi penyempitan katup mitral yang mengakibatkan penurunan aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri pada fase diastolik. Stenosis mitral menyebabkan terhambatnya pengosongan dan peningkatan tekanan atrium kiri dan vena pulmonalis. Kondisi ini menyebabkan hipertensi pulmonal, yang menyebabkan kompensasi berupa hipertrofi ventrikel kanan. Elektrokardiografi (EKG) merupakan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan kondisi hipertrofi ventrikel kanan yang banyak tersedia, murah dan mudah diinterpretasi. Sehingga, munculnya kondisi hipertrofi ventrikel kanan yang ditegakkan berdasarkan kriteria EKG dapat menunjukkan kondisi keparahan stenosis mitral yang dilihat dari area katup mitral. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan area katup mitral dengan hipertrofi ventrikel kanan berdasarkan skor kriteria rekomendasi AHA/ACCF/HRS pada pasien stenosis mitral. Metode: Sebanyak 125 pasien SM di RSUP Dr. Sardjito diikutkan dalam penelitian. Berbagai parameter klinis, pemeriksaan elektrokardiografi dan ekokardiografi pasien dicatat dalam case report form. Kemudian pasien dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 terdiri dari 60 pasien dengan kondisi positif hipertrofi ventrikel kanan dan kelompok 2 terdiri dari 65 paien dengan kondisi negatif hipertrofi ventrikel kanan. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan skor kriteria rekomendasi AHA/ACCF/HRS tentang hipertrofi ventrikel kanan. Analisis data dilakukan untuk melihat hubungan area katup mitral dengan hipertrofi ventrikel kanan serta proporsinya di kedua kelompok. Hasil: Subjek penelitian berusia antara 18-68 tahun, dengan rerata 45,3±10,7 tahun. Dengan rentang area katup mitral antara 0,27-2,10 cm2 dan rerata 0,88±0,4 cm2. Terdiri dari 29,6% subjek laki-laki dan 70,4% subjek perempuan, dengan 24,8% pasien SM ringan-sedang dan 75,2% pasien SM berat. Subjek penelitian memiliki range IMT 14,6-35,4 kg/m2 dan rerata 22,0±4,2 kg/m2, dengan 20,8% pasien memiliki IMT >25 kg/m2. Nilai proporsi usia dan IMT tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap munculnya kondisi hipertrofi ventrikel kanan, dengan p>0,1. Sedangkan proporsi jenis kelamin dan derajat SM memberikan nilai yang signifikan dengan p<0,1. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara area katup mitral dengan adanya kondisi hipertrofi ventrikel kanan (p=0,001). Kesimpulan: Terdapat perbedaan area katup mitral yang signifikan pada kedua kelompok hipertrofi ventrikel kanan (p=0,001). Kata Kunci: Stenosis mitral, hipertrofi ventrikel kanan, area katup mitral

Background: Mitral stenosis (MS) is narrowing condition of mitral valve that cause decreasing blood flow from left atrial to left ventricle in diastolic. Mitral stenosis impedes left atrial emptying and increases left atrial and pulmonary venous pressure. Eventually, it will cause pulmonary hypertention, which results in right ventricular hypertrophy. Electrocardigraphy (ECG) is supporting examination that can be used to determine right ventricular hypertrophy, because of its availability, inexpensive, and the result is easily interpret. This condition implies the progress of the disease using the ECG criteria and it can be used to determine the severity of mitral stenosis showed by mitral valve area. Objective: The aim of this study is to know the relation between mitral valve area and right ventricular hypertrophy based on recommendation criteria score from AHA/ACCF/HRS in stenosis mitral patient. Method: 125 patients at RSUP Dr. Sardjito were included in the study. Their clinical, electrocardiographic and echocardiographic parameters were recorded in their case report form. From the ECG parameters, they divided into 2 groups. Group 1 consists of 60 patients with positive ECG criteria for right ventricular hypertrophy and group 2 consists of 65 patients with negative ECG criteria for right ventricular hypertrophy. The ECG criteria used is based on AHA/ACCF/HRS recommendation criteria score for right ventricular hypertrophy. Data analysis used to determine the relation between mitral valve area and right ventricular hypertrophy and the proportion in each group. Result: Age of all subjects range from 18-68 (45,3±10,7) years. While the mitral valve area range from 0,27-2,10 (0,88±0,4) cm2. Consist of 29,6% male and 70,4% female subjects, with 24,8% patients mild-moderate MS and 75,2% severe MS. All subjects have body mass index range from 14,6-35,4 (22,0±4,2) kg/m2, with 20,8% patients have BMI>25 kg/m2. The proportion between age group and BMI have no significant value to the presence of right ventricular hypertrophy (p>0,1). While, the proportion between sex group and MS severity group have significant value (p<0,1). The result shows the significant correlation between mitral valve area and the presence of right ventricular hypertrophy (p=0,001). Conclusion: There is significant difference of mitral valve area between the two groups of right ventricular hypertrophy (p=0,001). Keyword: Mitral stenosis, right ventricular hypertrophy, mitral valve area

Kata Kunci : Stenosis mitral, hipertrofi ventrikel kanan, area katup mitral